Kaatara.ID, Jakarta – Sejumlah paranormal atau pelaku supranatural di Banyuwangi, Jawa Timur, berinisiatif mendirikan organisasi Persatuan Dukun Nusantara atau Perdunu.

Deklarasi pembentukan Perdunu dilaksanakan Rabu (3/2) lalu di
Villa Bejong yang terletak di lereng Gunung Raung, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Banyuwangi.

Dikutip dari VOA Indonesia (19/2), Ketua Umum Perdunu Abdul Fatah Hasan mengatakan, organisasinya bertujuan sebagai sarana edukasi bagi masyarakat. Selain itu Perdunu sebagai upaya perberdayaan bagi para dukun dan pelaku supranatural.

Pria yang akrab dipanggil Gus Fatah ini menjelaskan, banyak kasus yang melibatkan para dukun dan berpotensi menjadi penipuan. Saat ini menurut Gus Fatah banyak pihak yang menawarkan praktik jasa supranatural melalui media sosial. Hal inilah yang menurutnya berpotensi memunculkan praktik penipuan.

Gus Fatah mengaku pemilihan istilah ‘dukun’ sudah dilakukan dengan cermat. Pasalnya dalam budaya tradisional Indonesia, dukun adalah profesi yang akrab bagi masyarakat. Ada banyak jenis dukun, seperti dukun bayi, dukun pijat, dan sejenisnya. Ada pula dukun yang memberikan jasa ‘tidak logis. Hal inilah yang menimbulkan persepsi negatif terhadap para dukun.

Padahal menurut Gus Fatah, kegiatan yang dilakukan para dukun banyak yang positif. Itulah sebabnya anggota Perdunu tidak hanya para dukun, tapi juga ada para kiai dan pengasuh pesantren.

Pengasuh Pondok Pesantren Al Huda, Blimbingsari, Tegalsari, Banyuwangi ini menegaskan, Perdunu bukanlah kumpulan dukun yang suka menyakiti orang lain. Perdunu hadir untuk menawarkan solusi di tengah masyarakat dalam menghadapi permasalahan tak kasat mata.

Gus Fatah menambahkan, salah satu program yang bakal dilaksanakan Perdunu adalah menyelenggarakan Festival Santet. Kegiatan ini akan dilaksanakan rutin setiap bulan Suro pada kalender Jawa. Perdunu juga akan melakukan pengobatan non medis secara gratis.

Anggota Lembaga Bahtsul Masa’il, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Banyuwangi ini menambahkan bagi warga Banyuwangi, santet bukan hal yang mengerikan. Stigma negatif kerap muncul lantaran masyarakat membayangkan hal-hal buruk, seperti yang ada di film. Itulah sebabnya Perdunu hadir untuk memperbaiki pandangan yang keliru tentang santet. (ant)