Ledakan

Kastara.ID, Jakarta – Ledakan sebuah masjid di Afghanistan menewaskan 62 orang, termasuk anak-anak.

Ledakan tersebut terjadi sehari (18/10) setelah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan kekerasan di negara itu telah mencapai tingkat yang tidak dapat diterima. Bahkan serangan ini menjadi yang kedua paling mematikan tahun ini.

Juru bicara gubernur Attaullah Khogyani kepada AFP mengatakan bahwa ledakan itu dilakukan dengan bahan peledak yang ditempatkan di dalam masjid.

Di lain sisi, seorang juru bicara untuk gerilyawan garis keras Taliban turut mengatakan bahwa kelompok itu mengutuk kekejaman ini dan menamakannya kejahatan besar.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres melalui juru bicaranya mengatakan, anak-anak turut menjadi korban dalam ledakan tersebut.

Padahal PBB baru saja merilis laporan terbaru yang mengatakan bahwa sejumlah warga sipil tidak ada yang terbunuh atau terluka di Afghanistan dari Juli hingga September, ini merupakan pertama kalinya. (yan)