Jepang dan Vietnam(vnexplorer.net)

Kastara.ID, Jakarta – Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga membuat persetujuan kerja sama pertahanan dan keamanan dengan Vietnam untuk menghadapi kekuatan China yang meluas di Indo-Pasifik.

Suga dan Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc menetapkan kesepakatan dasar yang memungkinkan Jepang untuk mengekspor peralatan dan teknologi pertahanan ke Vietnam.

Selain itu, Jepang memang tengah mengejar perjanjian semacam itu dalam beberapa tahun terakhir untuk meningkatkan hubungan dengan Asia Tenggara dan mempertahankan industri pertahanannya sendiri.

“Vietnam sangat penting untuk mencapai visi kami tentang ‘Indo-Pasifik yang Bebas dan Terbuka,’ dan mitra kami yang berharga,” kata Suga.

Suga mengatakan, perjalanan empat harinya ke Vietnam dan kemudian Indonesia adalah kunci untuk mengejar visi “Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka”.

“Jepang, sebagai negara Indo-Pasifik, akan terus berkontribusi pada perdamaian dan stabilitas di kawasan ini,” ucapnya.

Untuk diketahui, Jepang sudah memiliki kesepakatan transfer alutsista dengan Amerika Serikat, Inggris, dan Malaysia. Vietnam akan menjadi mitra ke-12 negara matahari terbit itu.

Rincian soal senjata apa saja yang akan dikirimkan Jepang ke Vietnam tidak diungkapkan Suga, tapi ia menyebut perjanjian itu sebagai “langkah besar” untuk kerja sama pertahanan bilateral. Ia berharap perkembangan lebih lanjut dari perjanjian itu.

Selain bidang pertahanan, kedua negara setuju untuk meringankan larangan masuk dan membuka kembali penerbangan sehingga memungkinkan kunjungan bisnis jangka pendek.

Di sisi lain, Suga berjanji untuk memberikan dukungan bagi para pekerja Vietnam di Jepang yang terkena dampak ekonomi akibat pandemi.

Jepang adalah salah satu mitra teratas Vietnam dengan perdagangan dua arah sebesar 28,6 miliar dolar AS sepanjang tahun ini. Jepang juga merupakan pemberi bantuan luar negeri terbesar Vietnam. Pada 2019, Jepang memberikan bantuan senilai 23 miliar dolar AS. (har)