Kastara.ID, Phillip Island — Pembalap Prancis, Johann Zarco, awalnya sangat berharap bisa naik ke tim pabrikan Repsol Honda mulai tahun depan, menjadi pengganti pembalap Spanyol, Marc Marquez.

Namun niat tersebut diurungkannya setelah menimbang beberapa hal menyangkut masa depannya.

Zarco lebih memilih bertahan di tim satelit selama dua tahun, ketimbang naik ke tim Repsol Honda hanya setahun sebagai pengisi kekosongan.

“Honda mendapat sedikit masalah ketika Marc memutuskan untuk pergi,” ungkap Zarco seperti dilansir Speedweek.com.

“Namun saya tidak bisa hanya menjadi orang yang mengisi kekosongan tersebut hanya karena kesenjangan yang ada saat ini. Saya tidak seperti itu,” ujar pembalap Prancis itu.

“Lebih baik mengambil proyek ini bersama Lucio dan Honda daripada mencoba bergabung dengan tim pabrikan hanya untuk satu tahun. Mungkin biayanya sedikit lebih menarik, tapi dengan proyek dua tahun, pada akhirnya Anda akan mendapatkan uang yang lebih baik,” tandasnya.

Meski demikian, Zarco membenarkan dirinya ingin mendapat promosi ke tim pabrikan, sebagai pengganti Marquez.

“Saya benar-benar memikirkan fakta bahwa saya akan menjadi kandidat yang tepat. Tapi ada banyak alasan mengapa hal itu tidak terjadi secara alami. Itu sebabnya saya lebih suka melakukan pekerjaan dengan baik dengan Lucio. Tentu saja, prospek masuk ke tim pabrikan selalu merupakan prospek yang bagus, tapi tidak terlalu bagus jika Anda sampai di sana hanya karena tempatnya kosong. Tidak, jika demikian, saya ingin berada di sana karena mereka menginginkan saya. Namun ada begitu banyak aspek yang berperan sehingga hal itu tidak wajar. Tapi ya, saat Marc mengatakan tidak melanjutkan, saya mengharapkan lebih banyak antusiasme dari Honda dan tim pabrikan untuk mendorong ke arah ini,” paparnya.

Jadi, Zarco akan tetap berada di tim satelit LCR Honda untuk dua tahun ke depan sesuai kontraknya. (tra)