Rumah Sakit Haji

Kastara.ID, Bogor – Kementerian Agama akan menjadikan Rumah Sakit (RS) Haji Jakarta sebagai Role Model untuk pelayanan kesehatan jemaah haji dan umrah Indonesia. Hal ini diungkapkan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat membuka Rapat Kerja RS Haji Jakarta di Cisarua, Bogor.

“Nantinya RS Haji akan menjadi rujukan bagi RS Haji lain dalam pembinaan, pelayanan dan perlindungan kesehatan jemaah haji dan umrah, sejak saat persiapan sampai pelaksanaan, sesuai Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji,” ujar Menag pada 109 peserta raker.

Menag mengatakan bahwa saat ini Kemenag tengah berupaya menyatukan pengelolaan empat RS Haji yang ada di Jakarta, Medan, Makassar, dan Surabaya. Hal ini dilakukan sebagai upaya mewujudkan peningkatan pelayanan kesehatan jemaah haji dan umrah. Upaya menjadikan RS Haji Jakarta sebagai role model bagi RS Haji lain disebutkan Menag sebagai langkah awal dalam menyatukan pengelolaan RS Haji di Indonesia.

Menag mengapresiasi Pusat Pelayanan Terpadu Kesehatan Haji dan Umrah (P2TKHU) sebagai layanan unggulan RS Haji Jakarta. “Saya berharap layanan ini dapat mendukung kelancaran pelayanan jemaah haji dan umrah, khususnya dalam hal kesehatan,” ujar Menag Lukman.

Menag berharap, RS Haji Jakarta yang memiliki slogan ISLAMI (Ikhlas, Senyum, Loyal, Amanah, Mawaddah, dan Istiqamah) ini tetap konsisten dalam memberikan layanan dan terus berupaya mewujudkan pelayanan prima dan paripurna. Kepada peserta raker yang merupakan para dokter, para tenaga kesehatan dan seluruh karyawan RS, Menag berpesan agar dapat menjadi agent of change dengan dituntut aktif meng-update penguasaan ilmu dan informasi untuk meningkatkan kapabilitas dan kompetensi.

Selain itu, Menag juga mengajak agar para dokter, tenaga kesehatan dan seluruh Karyawan RS Haji Jakarta agar melayani pasien dengan setulus hati.

“Karena dalam pelayanan, selain trust, yang harus disentuh adalah hati/rasa. Sentuhlah hati/rasa pasien karena itulah esensi dari pelayanan,” pesan Menag Lukman. Menag menegaskan bahwa melalui pelayanan dengan sentuhan hati/asa, pasien akan merasakan keramahan dan kebahagiaan.

“Karena kebahagiaan merupakan salah satu faktor kesembuhan bagi pasien,” pungkasnya.

Tampak hadir dalam Raker RS Haji Jakarta Direktur Utama RS Haji Jakarta Syarief Hasan Lutfie, Staf Ahli Menteri Agama Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia Janedjri M Gaffar, Karo Hukum dan KLN Gunaryo, Direktur Bina Haji dan Umrah Khoirizi, Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Muhajirin Yanis, Karo Umum Syafrizal, dan segenap jajaran Direksi RS Haji Jakarta. (put)