Sampah

Kastara.ID, Depok – Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono memastikan pertengahan Februari sampah warga Depok akan dibuang ke Nambo. Pemerintah Kota Depok bayar 125 ribu per ton. Sampah yang akan dibuang ke Nambo sebanyak 350 ton perhari. Demikian diungkapkan Wakil Wali Kota Depok di sela pembuatan Eco enzym di Taman Merdeka, Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok, Jumat (21/1).

Imam mengatakan, produksi sampah di Kota Depok setiap harinya mencapai sekitar 1000 ton. Kalau semuanya dibuang ke Nambo, maka dibutuhkan dana cukup besar sekitar 48 miliar pertahunnya.

“Kita inginnya sampah tersebut tidak perlu dibuang ke Nambo. Sampah bisa diselesaikan di tingkat RW, nanti RW dan Bank sampahnya diberikan uang. Daripada buang sampah ke Nambo dan harus bayar, lebih baik orang yang mengelola sampah kita bayar,” paparnya, didampingi Camat Sukmajaya, Ferry Birowo.

Pemkot Depok menargetkan bisa membentuk sebanyak 925 bank sampah di setiap RW agar bisa mengolah sekaligus mengurangi sampah. Saat iniĀ  sudah terbentuk 319 bank sampah. Ke depan akan ada 925 bank sampah tingkat RW di Kota Depok.

Dengan adanya bank sampah di setiap RW, permasalahan sampah bisa selesai di tingkat RW. Selain itu, sampah dapat langsung dipilah sehingga bisa menambah pemasukan warga.

“Sampah plastiknya bisa kita jual, organiknya kita olah jadi eco enzyme atau jadi maggot, semuanya jadi uang,” pungkasnya.

Sementara Feri Birowo mengatakan, untuk Kecamatan Sukmajaya diwajibkan setiap RW harus ada bank-bank sampah dalam rangka program Pemerintah Kota Depok untuk meminimalkan sampah yang ada di lingkungan kita. Jadi sampah sudah bisa dikelola di tingkat RW, jadi tidak buang sampah jauh-jauh.

Feri berpesan kepada warga Sukmajaya, dengan adanya sampah yang kita kelola melalui bank sampah nantinya akan bisa menambah pemasukan ekonomi keluarga.

“Mulai sekarang ayo kita manfaatkan sampah menjadikan sahabat yang menghasilkan uang,” pungkasnya. (*)