Kastara.id, Jakarta – Pemerintah terus meningkatkan daya saing di tingkat regional guna memperbaiki indikator sosial ekonomi Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui implementasi konsep Smart City.

Smart City sudah mulai berjalan di belahan dunia. Di Indonesia sudah berjalan tapi masih tahap awal, contoh Surabaya membangun teknologi informasi untuk kepentingan e-government dan kepentingan layanan,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dalam keterangan yang diterima  di Jakarta, Minggu (21/5).

Smart City sendiri merupakan kota yang didukung oleh penerapan teknologi informasi sehingga dapat mengelola sumber daya alam dan sumber daya manusia secara efisien dan efektif.

Darmin menjelaskan pendekatan penataan dan pengelolaan kota melalui konsep Smart City ini dinilai dapat memberikan sebuah solusi. “Konsep ini dapat menciptakan kota yang kondusif bagi penduduk maupun seluruh pihak yang beraktivitas di kota tersebut,” ujarnya.

Indonesia telah merencanakan tercapainya prinsip kota layak huni, aman, dan nyaman pada tahun 2025, tercapainya kota hijau dan ketahanan iklim dan bencana pada tahun 2035, dan terciptanya kota cerdas yang berdaya saing dan berbasis teknologi pada tahun 2045. “Untuk mencapai target tersebut, kita harus mendorong pengembangan konsep Smart City baik di kota besar, kota sedang, dan kota kecil di seluruh Indonesia,” kata Darmin.

Secara langsung, menurut Darmin, pengembangan Smart City berdampak positif pada tenaga kerja, elektrifikasi, dan logistik. Smart City juga dapat meningkatkan efisiensi tenaga kerja melalui kemudahan proses kerja, peningkatan kualitas dengan adanya kompetisi, dan membuka lapangan kerja baru.

Namun demikian dalam perjalannya pengembangan Smart City di Indonesia masih memiliki beberapa tantangan. Mulai dari ketimpangan digital yang perlu diperbaiki, belum meratanya ketersediaan infrastruktur pendukung hingga masih minimnya sumber daya manusia untuk mengembangkan dan menjalankan sistem teknologi informasi yang dibutuhkan pada suatu Smart City.

Oleh sebab itu, pemerintah telah mengeluarkan sejumlah Paket Kebijakan Ekonomi dengan tujuan mendukung penyiapan dan implementasi Smart City. Kementerian dan Lembaga Pemerintah pun telah secara aktif menerapkan sistem teknologi informasi yang diyakini akan memberikan kontribusi pada implementasi Smart City.

“Sebagai contoh, Polri (Polisi Republik Indonesia-red) memiliki Traffic Management Center berbasis online dan Kementerian Pertanian memiliki Toko Tani online,” kata Darmin.

Darmin mengungkapkan, masih diperlukan penyempurnaan di banyak sisi untuk menyiapkan dan menjalankan Smart City di Indonesia. “Saat ini fokus utama pemerintah adalah untuk memilih pilot project, mematangkan konsep yang akan diterapkan, menyusun landasan hukum yang dibutuhkan, dan menyiapkan pendanaan dan rencana penguatan kelembagaan,” ujar Darmin. (septri)