COVID-19

Kastara.ID, Jakarta – Hingga Selasa (21/7), pasien positif corona di tanah air berjumlah 89.869 orang. Hal ini setelah terjadi penambahan kasus corona  baru sebanyak 1.665 orang dalam sehari semalam. Dari jumlah tersebut, 37.083 orang masih menjalani perawatan.

Menurut data yang diakses dari website covid-19.go.id disebutkan dalam sehari semalam terjadi penambahan pasien sembuh sebanyak 1.489 orang. Sehingga total pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 48.466 orang.

Sedangkan korban meninggal dunia menurut Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, total berjumlah 4.430 orang. Hal ini setelah terjadi penambahan korban meninggal dunia sebanyak 81 orang dalam 24 jam.

Sehari sebelumnya pada Senin, 20 Juli 2020, jumlah kasus positif corona di Indonesia sebanyak 88.214 kasus. Hal ini setelah terjadi penambahan 1.693 kasus positif corona baru. Sebanyak 46.977 pasien dinyatakan sembuh. Sedangkan korban meninggal dunia mencapai 4.239 orang.

Data yang dikutip dari situs tersebut, lima provinsi dengan jumlah kasus positif corona terbanyak adalah Jawa Timur 18.545, DKI Jakarta 16.899, Sulawesi Selatan 8.164, Jawa Tengah 7.286, dan Jawa Barat 5.548 orang.

Saat memberikan keterangan pers melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden Selasa, 21 Juli 2020, Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan, informasi perkambangan penanganan virus corona tetap bisa diakses melalui website www.covid19.go.id. Informasi juga akan disampaikan oleh Budi Gunadi Sadikin dari satgas khusus ekonomi.

Penampilan Wiku ini adalah yang perdana. Pasalnya sejak hari ini, Wiku secara resmi menggantikan Achmad Yurianto. Hal ini tak lepas dari keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang membubarkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Sebagai gantinya, dibentuklah  Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Komite tersebut dikepalai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto.

Sementara itu Achmad Yurianto menyatakan dirinya akan kembali menjalani tugasnya sebagai Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Yurianto menjadi juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 sejak 3 Maret 2020. (ant)