Kastara.ID, Jakarta – Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat (AS) Mark Esper mengatakan, akan mengirimkan pasukan tambahan ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab untuk memenuhi permintaan Arab Saudi yang mengalami serangan di fasilitas kilang minyak terbesar pada akhir pekan lalu.

Akibat serangan pesawat nirawak tersebut, memangkas lima persen produksi minyak dunia.

Serangan drone diketahui dilakukan oleh oleh kelompok pemberontak Yaman, Houthi, meskipun AS tetap menuduh Iran sebagai pelaku.

Lebih lanjut, Menhan Esper menjelaskan bahwa Presiden AS Donald Trump telah menyetujui penempatan pasukan yang nantinya bersifat defensif dan fokus utamanya pada pertahanan udara dan rudal.

Jumlah pasukan ‘moderat’ ini tak sampai mencapai 1.000 personil. Dan sejauh ini belum ada pernyataan resmi terkait jumlah dan alutsista yang akan digunakan.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Mike Pompeo akan membentuk koalisi baru buat membendung ancaman Iran. Negara-negara seperti Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Inggris, dan Bahrain sudah menyatakan setuju masuk dalam koalisi tersebut.

Meski demikian, beberapa negara lain di Uni Eropa dan juga Irak sudah menyatakan enggan bergabung koalisi karena justru akan memicu ketegangan lebih lanjut. (put)