Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Suharini Eliawati mengatakan, pihaknya telah menindaklanjuti saran dan masukan yang disampaikan oleh dewan untuk memperbaiki program pangan bersubsidi murah bagi warga Jakarta.

“Kami selalu bertekad memberikan layanan terbaik kepada masyarakat guna menjaga good goverment melalui proses evaluasi,” ujar Suharini Eliawati, Kamis (21/9).

Ia memaparkan, Dinas KPKP DKI Jakarta, saat ini gencar melalukan sosialisasi kepada warga Jakarta seputar informasi pangan murah bersubsidi tidak akan ditutup, namun disesuaikan agar tepat sasaran.

“Caranya yakni penerima manfaat membawa KTP, KK, dan KJP saat bertransaksi membeli pangan bersubsidi. Ini efektif untuk memberantas praktik pungli sehingga penyaluran pangan murah tepat sasaran kepada penerima manfaat,” kata Eli, sapaan akrabnya.

Kedua, lanjut Eli, pembenahan yang dilakukan yakni memasang pengumuman pengambilan nomor antrean dimulai pukul 07.00 WIB dan pengambilan pangan murah bersubsidi di gerai Pasar Jaya sesuai kesepakatan.

“Biasanya pengambilan pangan murah bersubsidi di gerai atau toko mulai beroperasi pada pukul 08.00 atau 09.00 WIB. Jadi, warga tidak perlu mengantre dari pukul 03.00 WIB untuk mengambil nomor antrean,” paparnya.

Ia mengungkapkan, Dinas KPKP DKI Jakarta juga akan menambah gerai untuk memecah penumpukan antrean warga yang akan membeli pangan murah bersubsidi.

“Kami bersama Perumda Pasar Jaya saat ini sedang mempersiapkan prasarana dan sarana penambahan gerai di antaranya mesin EDC dan mesin pendingin untuk memastikan kondisi pasokan daging dan ikan tetap bagus,” jelasnya.

Ia menambahkan, pihaknya bersama stakeholder terkait setiap hari Kamis setiap pekan menggelar rapat evaluasi program pangan murah bersubsidi dan penyaluran beras SPHP.

“Kami bersama Perumda Pasar Jaya juga akan memasang spanduk untuk memberantas praktik pungli program pangan murah bersubsidi,” tandasnya. (hop)