Event KAI Expo ini diselenggarakan di Indonesia Convention Exhibition-ICE BSD Tangerang.
Kastara.id, Jakarta – PT Dyandra Media International Tbk (Dyandra), perusahaan induk (holding) beberapa perusahaan yang bergerak di industri MeetingIncentiveConvention dan Exhibition (MICE), hari ini (21/11) mengumumkan hasil kinerja laporan keuangan kuartal III 2018 yang berakhir 30 September 2018.
Kinerja bisnis Dyandra ditopang empat perusahaan yang menjadi pilar bisnisnya, yaitu PT Dyandra Promosindo (DP) mengelola bisnis Penyelenggaraan Acara (event), PT Dyamall Graha Utama (DGU) menjalankan usaha Penunjang Acara, PT Nusa Dua Indonesia (NDI) fokus pada bisnis Ruang Konvensi dan Eksibisi (pameran), dan PT Graha Multi Utama (GMU) dari bisnis Hotel.

Total pendapatan bersih Dyandra yang berkode saham DYAN ini mencapai Rp 674,04 miliar atau tumbuh sekitar 12,44% year on year (yoy) jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp 599,46 miliar.

Presiden Direktur Dyandra Rina R. Maksum menjelaskan, dari pendapatan bersih tersebut, perusahaan berhasil mencatatkan laba bersih tahun berjalan Rp 23,08 miliar alias meningkat 162,75% yoy dibandingkan akhir kuartal III 2017.

Hingga penutup tahun 2018, Dyandra optimis kinerjanya akan semakin membaik ditopang oleh pertumbuhan pasar MICE di Indonesia. Dyandra berharap, pertumbuhan bisnis MICE tersebut berlanjut hingga sepanjang 2019, terutama di sektor industri Pameran.

Merujuk data dari ASPERAPI (Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia), pertumbuhan jumlah pameran di Indonesia sepanjang tahun ini mencapai 4%. Tahun lalu tercatat sebanyak 367 pameran dan tahun 2018 sebanyak 382 pameran yang diselenggarakan di Indonesia. Dari total jumlah pameran sepanjang 2018, DP sukses menggelar 62 pameran atau menguasai 16,2% pangsa pasar industri pameran di Indonesia.

Dengan pertumbuhan industri yang stabil di tahun 2018, Rina memperkirakan, akan berdampak positif sehingga total pendapatan bisa mencapai angka Rp 1 triliun. “Total pendapatan Dyandra di akhir 2018 nanti, kami perkirakan sudah bisa tembus Rp 1 triliun,” ujar Rina.

Setidaknya ada berbagai strategi yang sudah Dyandra siapkan sepanjang 2019. Di bisnis Penyelenggaraan Acara, Dyandra akan tetap fokus pada acara-acara besar dan menjadi signature Dyandra, salah satunya Indonesia International Motor Show (IIMS). Selain itu juga, menciptakan pameran-pameran baru yang signifikan, brand activation yang akan memperluas jaringan klien hingga ke institusi pemerintah sampai pengembangan bisnis agensi digital bernama Underlined.

Pada bisnis Ruang Konvensi dan Eksibisi, Dyandra akan mendongkrak bisnis Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) dengan mencari pasar baru, salah satunya yaitu pasar Cina. Dyandra juga akan mengembangkan kerja sama bisnis dengan berbagai agen distribusi dalam jaringan (daring) untuk pengembangan ke pasar Eropa, Rusia, dan Australia.

Pada bisnis Hotel, Dyandra akan fokus pada hotel-hotel yang ada di bawah naungan payung GMU. Secara total, GMU memiliki 1.115 kamar yang terdiri dari 533 kamar Hotel Santika dan 582 kamar Hotel Amaris. (mar)