Kastara.ID, Madinah – Terhitung mulai kemarin, Ahad (21/7), Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi khususnya Daerah Kerja Madinah tidak lagi menerima kedatangan jemaah haji dari tanah air.

Kepala Daerah Kerja Madinah Akhmad Jauhari menyampaikan bahwa kemarin, tanggal 20 Juli merupakan kedatangan terakhir.

Jauhari menjelaskan bahwa semua jemaah haji reguler di Kota Madinah akan habis diberangkatkan ke Makkah pada 28 Juli 2019. Sedangkan jemaah haji khusus akan berpindah ke Makkah maksimum pada 5 Agustus 2019.

Hingga kemarin, total jumlah jemaah gelombang I yang mendarat di Madinah sebanyak 93.937 jemaah yang berasal dari 229 kloter.

Sedangkan total pemberangkatan jemaah haji dari Madinah ke Makkah sebanyak 108 kloter dengan jumlah jemaah 39.128 orang.

“Sampai hari ini tersisa 50 ribu jemaah di Madinah, berangsur-angsur akan diberangkatkan hingga 28 Juli 2019,” jelas Jauhari.

Sementara untuk haji khusus, baru datang ke Tanah Suci pada 19 Juli dan terakhir pada 2 Agustus di Madinah.

“Sesuai talimatul hajj, 5 Agustus adalah batas terakhir jamaah haji ada di Madinah,” kata dia.

“Praktis kita hanya melakukan pendorongan jemaah ke Makkah,” tutur Jauhari saat dijumpai di pelataran Masjid Nabawi.

Walau begitu, ia menegaskan bahwa bukan berarti pihaknya menjadi kendor dalam hal pelayanan, pembinaan, dan perlindungan jemaah haji di Madinah.

“Ada beberapa konsen kita terkait perlindungan jemaah,” ujar Jauhari.

Pihaknya akan terus melakukan pengamanan terhadap jemaah, khususnya di Masjid Nabawi. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan kepada jemaah.

“Di sisa waktu yang ada, kami tetap melakukan penanganan di Masjid Nabawi dengan menempatkan petugas di sejumlah titik rawan,” tutur dia.

Ia berpesan kepada para jemaah haji yang membutuhkan bantuan agar menyampaikan pada petugas berseragam lengkap yang berkeliling di seputar Masjid Nabawi atau menjumpai petugas yang berjaga di pos sektor khusus di pintu 6, 7, 15, 21, 25, dan 37 Masjid Nabawi. (put)