Kastara.ID, Jakarta – BPBD DKI Jakarta bersama Universitas Negeri Jakarta  (UNJ) dan BNPB, telah mengadakan sosialisasi serta pelatihan Penanggulangan dan Pengkajian Risiko Bencana Partisipatif Berbasis Sekolah di SMAN 57 Jakarta, 18 hingga 20 Oktober kemarin.

Sub Ketua Kelompok Urusan Kesiapsiagaan BPBD DKI Jakarta, Embai Suhaimi mengatakan, kegiatan yang diikuti 75 peserta ini untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana di tingkat satuan pendidikan.

“Dalam kegiatan ini, kami bekerjasama dengan BNPB dan prodi pendidikan Geografi UNJ,” ujar Embai Suhaimi, Ahad (22/10).

Ia menjelaskan, para peserta diberikan materi tentang penanganan bencana banjir, kebakaran, dan gempa bumi.

Menurutnya, kesiapsiagaan gempa bumi perlu dilakukan pada tingkat Satuan Pendidikan, seperti contohnya menyiapkan tas siaga bencana, membuat jalur evakuasi, titik kumpul dan keterampilan penyelamatan diri.

Selain teori, lanjut Embai, para peserta juga diberikan praktik perlindungan diri saat terjadi gempa bumi.

“Kami melakukan simulasi evakuasi mandiri saat terjadi gempa bumi bersama peserta pelatihan,” tuturnya.

Mahasiswa Prodi Pendidikan Geografi UNJ selaku fasilitator, Tasril Mulyadi menjelaskan, 75 peserta yang ikut kegiatan ini terdiri dari perwakilan tenaga pengajar, pelajar, tenaga kependidikan, wali murid, serta warga sekitar sekolah dan sekolah komunitas.

“Peserta pelatihan dibekali sosialisasi penanggulangan bencana, pengamatan lingkungan sekolah (school watching), pengkajian risiko bencana partisipatif dan simulasi kesiapsiagaan bencana,” ungkapnya.

Ada pun narasumber yang dihadirkan antara lain, Jajat Suarjat (Pusdiklat BNPB), Jamjam Muzaki (Seknas SPAB), dan Asep Koswara (YKRI).

Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari Program Studi Pendidikan Geografi UNJ, U-Inspire Indonesia, Yayasan Adaptasi Bencana Indonesia, Yayasan Kausa Resiliensi Indonesia, Jaga Balai, dan siagabencana. (hop)