Seteru

Kastara.ID, Jakarta – Perseteruan Habib Bahar bin Smith dengan KASAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman masih terus mengemuka. Bahkan ada yang mengadukan Habib Bahar ke Polda Metro Jaya karena dinilai memelintir pernyatan KASAD Dudung.

“Perseteruan Habib Bahar dan Dudung kiranya tak perlu berlanjut. Dudung sebagai KASAD tak seharusnya berseteru dengan Habib Bahar yang notabene sebagai rakyat biasa,” ungkap M Jamiluddin Ritonga, Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul Jakarta kepada Kastara.ID, Rabu (22/12) siang.

Menurut Jamil, demikian biasa disapa, sungguh tak elok seorang KASAD berseteru dengan rakyat. Apalagi selama ini TNI selalu mengklaim berasal dari rakyat.

“Karena itu, kalau pun ada rakyat yang dinilai lancang dalam berbicara, Dudung sebagai KASAD sebaiknya menilai itu sebagai perbuatan yang perlu diluruskan. Dudung tak semestinya memberi sanksi kepada seseorang rakyat yang memang merupakan asal usulnya,” jelas Jamil.

KASAD Dudung sebaiknya ngemong untuk meluruskan Habib Bahar kalau memang dinilai “salah jalan”. Pendekatan ini disebut Jamil lebih pas dan konsisten dengan slogan TNI berasal dari rakyat.

“Kalau ngemong, berarti KASAD Dudung yang punya inisiatif menemui Habib Bahar. Ngobrol lebih informal akan lebih mengena dalam menyelesaikan perseteruan tersebut,” papar Jamil yang juga mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta ini

Kalau Dudung dapat melakukan itu, ia akan dinilai jenderal yang humanis. Jenderal yang dapat menyelesikan perseteruan secara persuasif sebagaimana yang diinginkan paham demokrasi.

“Dudung dengan sendirinya sudah menghormati asal usulnya. Sebagai KASAD, ia dengan sendirinya sudah memberi contoh cara menyelesaikan konflik dengan rakyat tanpa menggunakan bayonet dan senjata,” tandas Jamil. (dwi)