Anwar Ibrahim

Kastara.ID, Jakarta – Ketua Partai Keadilan Rakyat (PKR) Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan, dirinya tidak ingin polemik rencana penyerahan kekuasaan kepadanya dari Perdana Menteri Mahathir Mohamad dibahas secara terbuka.

Dia juga berharap agar semua tetap menyetujui kesepakatan yang dibuat koalisi Pakatan Harapan pada Januari 2018, yang menyatakan Mahathir tidak akan menyelesaikan masa jabatan dan akan digantikan olehnya.

“Saya meminta kepada semua pihak di Pakatan untuk tidak mempertanyakan dan membahas soal pemindahan kekuasaan itu secara terbuka, dan menghormati kesepakatan yang sudah dibuat pada Januari 2018,” kata Anwar di Petaling Jaya, seperti dilansir dari Asia One, Kamis (23/1).

Diketahui, ada empat partai yang tergabung dalam Pakatan. Yaitu PKR, Partai Pribumi Bersatu Malaysia, Partai Aksi Demokratik, dan Partai Amanah Negara. Para pemimpin partai yang tergabung dalam koalisi itu sudah sepakat Anwar akan menggantikan Mahathir sebagai perdana menteri. Anwar menyatakan akan tetap mendukung pemerintahan Mahathir.

Sebagai informasi, Mahathir berjanji bahwa dirinya akan mengundurkan diri setelah merampungkan beberapa masalah besar yang ditinggalkan oleh pemerintahan sebelumnya.

Hingga kini, pernyataan Mahathir tersebut kian memicu pertanyaan apakah pemimpin berusia 93 tahun itu menepati janji politiknya untuk memberikan jabatan perdana menteri kepada Anwar. (sud)