Kastara.ID, Jakarta – Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly akhirnya meminta maaf kepada warga Tanjung Priok, Jakarta Utara. Yasonna meminta maaf setelah warga Tanjung Priok menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), Jalan Rasuna Said, Jakarta, Rabu (22/1) kemarin. Warga Tanjung Priok marah dan tersinggung atas ucapan Yasonna yang menyebut Tanjung Priok sebagai daerah rawan kriminal akibat faktor kemiskinan.

Saat memberikan keterangan di kantor Kemenkumham, kemarin (22/1) petang, politisi PDIP ini menyampaikan permohonan maaf. Yasonna menyebut dirinya tidak berniat menyinggung perasaan warga Tanjung Priok. Ia pun menyampaikan terima kasih lantaran telah diingatkan atas kekeliruannya saat menyapaikan penjelasan.

Yasonna berharap permohonan maafnya dapat kembali menyatukan dirinya dengan warga Tanjung Priok. Ia juga berjanji akan segera bersilaturahmi dengan warga di wilayah utara Jakarta itu.

Sementara itu Koordinator Aksi Kemal Abubakar mengaku mengapresiasi permohon maaf dari Yasonna. Namun ia tidak bisa menjamin tidak akan ada aksi unjuk rasa lagi. Saat memberikan keterangan pada Kamis (23/1), Kemal berharap Yasonna benar-benar akan datang ke Tanjung Priok. Pasalnya beberapa kelompok warga menginginkan Yasonna bertemu dan menyampaikan permohonan maaf secara langsung. Kemal juga berharap ada dialog antara Menkumham dan warga Tanjung Priok.

Sebelumnya warga Tanjung Priok merasa tersinggung dengan ucapan Yasonna Laoly saat berbicara di Lapas Narkotika Kelas IIA, Jatinegara, Jakarta, Kamis (16/1) lalu. Saat itu Ketua Bidang Hukum DPP PDIP ini menyatakan kejahatan lebih banyak terjadi di daerah miskin seperti Tanjung Priok.

Yasonna juga membandingkan Tanjung Priok dengan kawasn elite seperti Menteng. Menurutnya, kriminalitas tidak banyak terjadi di Menteng. Pasalnya Tanjung Priok adalah slum areas atau daerah kumuh. Itulah sebabnya kriminalitas dan kejahatan lebih banyak terjadi di Tanjung Priok dibanding Menteng. (ant)