Staf Milenial Jokowi(antaranews.com)

Kastara.ID, Jakarta – Beberapa pihak menilai staf khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah gagal menyerap aspirasi kalangan milenial. Padahal Jokowi memiliki Staf Khusus (Stafsus) yang berasal dari kalangan milenial atau anak muda. Kegagalan ini pun dialamatkan beberapa pihak ke stafsus milenial tersebut. Para stafsus bergaji besar itu dianggap tidak mampu melaksanakan tugasnya.

Penilaian tersebut diungkapkan pengamat politik Muslim Arbi. Merujuk pada hasil hasil survei Indikator Politik Indonesia yang diumumkan beberapa saat lalu. Dalam survei tersebut 53,7 persen anak muda setuju Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) direvisi.

Saat memberikan komentar (22/3), Muslim menegaskan kenginan akan adanya revisi UU ITE membuktikan Jokowi gagal menyerap aspirasi publik, terutama kalangan anak muda atau milenial. Hal ini juga menunjukkan kegagalan stafsus milenial menjalankan tugasnya.

Kegagalan revisi UU ITE menurut Muslim juga menunjukkan Jokowi tidak mampu merawat demokrasi dan perbedaan pendapat. Termasuk dalam mengelola negara.

Menurut Muslim, anak muda milenial jadi takut melontarkan pikiran. Pendapat kritis terhadap negara pun tidak berani mereka kemukakan lantaran takut ancaman UU ITE. Padahal kritikan dan lontaran pikiran sangat diperlukan untuk perbaikan negeri.

Saat ini muncul kekhawatiran, perbedaan pendapat dan kritik-kritik cerdas terhadap rezim, bisa berakhir di balik jeruji. Iklim demokrasi semakin mengerikan dan bisa berakhir dengan kematian. (ant)