Penyakit Kronis

Kastara.ID, Jakarta – Unit Pelaksana Teknis Pusat Pelayanan Kesehatan Pegawai (UPT PPKP) Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menggelar kegiatan promosi kesehatan dengan tema Pengelolaan Diet dan Gambaran Penyakit Obesitas Diabetes Mellitus dan Hipertensi di Era COVID-19.

Kegiatan ini diikuti 150 peserta, baik melalui tatap muka maupun daring dengan materi Pengaturan Gizi untuk Obesitas, Diabetes Mellitus, Hipertensi di Masa Pandemi dan Bulan Puasa serta Pengaruh Obesitas Diabetes Mellitus dan Hipertensi Terhadap Tingkat Luaran COVID-19.

Kepala UPT PPKP Dinkes DKI Jakarta Endah Kartika Dewi mengatakan, peserta yang hadir saat tatap muka perwakilan dari 10 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang para pegawainya sering mengakses layanan kesehatan di PPKP Balai Kota.

“Tiga penyakit ini adalah penyakit kronis terbanyak di lingkungan Pemprov DKI Jakarta. Oleh karena itu, kegiatan promosi kesehatan mulai menggarap tiga jenis penyakit ini,” ujarnya, Rabu (23/3).

Endah menjelaskan, penyakit obesitas, diabetes mellitus dan hipertensi sebagai faktor risiko tingkat keparahan pasien COVID-19. Berdasarkan data 2018, penyakit diabetes melitus atau yang dikenal dengan nama kencing manis, terjadi terhadap 10 persen populasi usia dewasa.

Penyakit obesitas terjadi pada 30 persen populasi usia dewasa. Sedangkan kondisi pre-diabetes melitus pada usia dewasa di masyarakat perkotaan sebesar 35 persen serta di masyarakat pedesaan sebesar 45 persen.

“Dari angka kasus COVID-19 yang disertai komorbid, tiga jenis penyakit ini dapat meningkatkan perburukan kondisi dan meningkatkan risiko kematian,” terangnya.

Menurut Endah, subyek dengan tiga penyakit kronis ini merupakan kelompok rentan. Maka dari itu, pihaknya telah mengagendakan kegiatan promosi kesehatan dengan tema ini sebanyak 10-12 kali sampai akhir tahun yang akan dilaksanakan di lima wilayah kota.

“Tiga penyakit ini harus dikawal terus. Ini harus terus kita kelola supaya kondisinya stabil dan terkendali melalui pemberian Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE),” ucapnya.

Sementara Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta, Dwi Octavia Tatri Lestari Handayani mengatakan, kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang bertujuan menurunkan penularan COVID-19 membuat perubahan kebiasaan hidup bagi sebagian besar masyarakat.

Di antaranya penurunan aktivitas fisik dan perubahan pola makan. Studi menunjukkan, gaya hidup kurang gerak dapat menurunkan imunitas tubuh, sehingga meningkatkan risiko tertularnya infeksi virus COVID-19.

“Kondisi COVID-19 juga mengakibatkan keengganan sebagian orang dengan kondisi penyakit kronis untuk kontrol ke fasilitas kesehatan,” sambung Dwi.

Dwi menambahkan, salah satu adaptasi mudah yang tetap harus dilakukan selama pemberlakuan PPKM dengan beraktivitas di dalam rumah secara aktif.

“Sama halnya dengan pengaturan pola makan, tetap disesuaikan kebutuhan aktivitas sehari-hari. Sebisa mungkin menghindari asupan makan berlebih,” tandasnya. (hop)