PEN

Kastara.ID, Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, dampak pandemi Covid-19 begitu besar dirasakan oleh perempuan.

Hal tersebut lantaran, di sektor informal seperti Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM), 93 persen pekerjanya adalah perempuan.

“Ini semuanya menggambarkan bahwa Covid-19 akan memberikan dampak yang luar biasa lebih besar, lebih berat kepada perempuan,” katanya, Jumat (23/4).

Sektor informal sendiri memang mengalami tekanan luar biasa akibat Covid-19. Seluruh penjualan bahkan sempat mengalami tekanan. Itu terjadi akibat kebijakan pemerintah yang melakukan pembatasan kegiatan masyarakat.

Namun kemudian pemerintah merespons itu dengan kebijakan-kebijakan yang mendukung pelaku UMKM melalui program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Di mana di dalam program tersebut, pemerintah mengalokasikan anggaran untuk UMKM sebesar Rp 191,13 triliun di 2021 ini.

“Mulai dari kredit usaha rakyat sampai kepada Umi yaitu Ultra mikro dan berbagai program bantuan produktif kepada UMKM yang mencapai lebih dari 12 juta itu semuanya mayoritas adalah perempuan,” jelasnya.

Selain bantuan terhadap UMKM yang mayoritas perempuan, pemerintah juga memberikan perhatian serius kepada perlindungan sosial. Di mana di dalam hal ini progam perlindungan sosial di tahun ini mencapai sebesar Rp 150,88 triliun. Anggaran digunakan untuk program PKH, kartu sembako, bansos tunai, BLT desa, kartu prakerja, hingga bantuan kuota internet.

“Perlindungan sosial pemerintah dalam hal Bansos yang meningkat sangat tinggi itu mayoritas ditujukan kepada keluarga di mana kepala keluarga perempuan yang menerimanya, kita memberikan perhatian yang lebih besar kepada perempuan,” jelasnya. (mar)