Top CSR Awards 2021

Kastara.ID, Jakarta – Penghargaan Top CSR Awards 2021 diberikan kepada sejumlah perusahaan terkemuka yang berasal dari berbagai sektor bisnis, di Hotel Raffles Jakarta, Ciputra World (22/4). Tema yang diangkat oleh penghargaan tersebut untuk tahun 2021 ini adalah Peran Strategis CSR dalam Mendukung Keberlangsungan Bisnis yang Berkelanjutan di Masa Kenormalan Baru.

Beberapa nama besar di bidang CSR muncul sebagai pemenang. Antara lain Kideco Jaya Agung, Geo Dipa Energi, Astra Internasional, BCA, Dharma Group, Chandra Asri Petrochemical, ExxonMobil, Pupuk Indonesia, Bank Mandiri (Persero), Polytama Propindo, Petrokimia Gresik, Sasa Inti, Sharp Electronics Indonesia, Asmin Bara Bronang (Turangga Group), Indo Tambangraya Megah. Tidak ketinggalan Laznas BSM Umat, sebagai Penyelenggara CSR juga mendapat penghargaan. Selain itu, puluhan perusahaan terbaik juga mendapatkan penghargaan TOP CSR Awards 2021.

TOP CSR Awards, diselenggarakan setiap tahun oleh Majalah Top Business, yang bekerja sama dengan sejumlah institusi (Komite Nasional Kebijakan Governance, Yayasan Pakem, Dwika Consulting, Lembaga Kajian Nawacita, Sinergi Daya Prima, Mitra Bhadra Consulting, Solusi Kinerja Bisnis, Indonesia Shared Value Institute, dan lain-lain). Penghargaan tersebut merupakan kesinambungan dari penghargaan serupa yang diberikan tahun-tahun sebelumnya.

Ketua penyenggara TOP CSR Awards 2020, Moh Lutfi Handayani, yang juga Pemimpin Redaksi majalah Top Business, menjelaskan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 150 perusahaan finalis (dari 800 perusahaan – long list). Meningkat 25% dari tahun 2020 lalu yang sebanyak 120 finalis.

Setiap tahun, TOP CSR Awards selalu diikuti oleh ratusan perusahaan. Selain proses penilaian yang obyektif dan independen, setiap peserta mendapat banyak manfaat karena dapat terpacu serta terus belajar dan berusaha untuk meningkatkan efektivitas dan kualitas program-program CSR-nya.

Tahun ini, ada 22 perusahaan yang meraih penghargaan rating/Level Bintang 5, naik 2x lipat dibanding tahun 2020 lalu yang hanya 11 perusahaan di level Bintang 5. Selain itu, banyak perusahaan yang naik ke Bintang 4 atau berhasil mempertahankan di level Bintang 4. Perusahaan yang di level Bintang 3, juga banyak melakukan improvement dan inovasi di bidang CSR-nya.

Lutfi menegaskan bahwa kegiatan tahunan TOP CSR Awards ini tidak hanya sekadar ajang pemberian penghargaan tertinggi kepada perusahaan yang dinilai berhasil dalam menjalankan program CSR/TJSL/Community Development yang efektif dan berkualitas saja. Namun juga sebagai sarana pembelajaran bersama bagi para peserta, untuk meningkatkan kualitas program CSR dalam mendukung bisnis yang berkelanjutan.

Dalam wawancanra penjurian, Dewan Juri memberikan masukan dan saran-saran perbaikan kepada para peserta, untuk peningkatan kualitas CSR perusahaan ke depan. Selain itu, seminggu sebelum acara penghargaan, ada kegiatan edukasi Indepth Webinar: ISO 26000 SR, agar semakin banyak perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Indonesia dapat mengadopsi klausa-klausa dalam ISO 26000 SR tersebut.

Dan terlihat, dari tahun ke tahun, program-program CSR perusahaan finalis, terus meningkat efektivitas dan kualitasnya. Manfaat tersebut yang menjadi salah satu daya tarik untuk mengikuti kegiatan TOP CSR Awards.

Deputi 7 Badan Intelijen Negara, Wawan Purwanto, dalam sambutannya mengatakan bahwa pembangunan berkelanjutan adalah tanggung jawab semua pihak. Pengembangan masyarakat adalah kewajiban semua pihak. “Dengan CSR perusahaan, sedikit-banyak, masyarakat akan merasa terlindungi. Hal seperti itu sangat kita perlukan mengatasi konflik sosial. CSR pun menguatkan reputasi perusahaan,” kata Wawan.

Saat dampak Covid-19, Wawan menambahkan, tindakan-tindakan yang membantu komunitas sangat diperlukan.

Sementara Dirjen Minerba Kementerian ESDM Ridwan Jamaluddin dalam sambutannya mengatakan bahwa CSR harus tepat sasaran ke masyarakat. “Apa pun sektor bisnisnya, CSR-nya harus terasakan oleh masyarakat. Sementara bagi pemerintah RI, CSR wujud tanggung jawab perusahaan pertambangan ke masyarakat.”

Ketua Dewan Juri Top CSR Awards 2021 Mas Achmad Daniri menjelaskan sejumlah hal tentang ajang penghargaan tersebut. Ada beberapa kriteria utama penilaian terhadap program CSR perusahaan peserta.

Pertama, adalah bagaimana tingkat Keselarasan CSR dengan Strategi Bisnis & Penerapan CSV (Creating Shared Value). Kemudian yang kedua adalah Program CSR Unggulan di Masa Pandemi COVID-19. Hal ini menjadi penting, agar keberadaan CSR, dapat terus beperran untuk membantu perusahaan dalam kondisi dan situasi sulit seperti ini. Lalu ketiga, sejauh mana CSR perusahaan sudah mengadopsi CSR terhadap ISO 26000 Social Responsibility. Dan yang ke empat adalah bagaimana Kebijakan dan Sistem Tata Kelola CSR.

Secara umum, sudah semakin banyak program-program CSR perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Indonesia, yang sudah berupaya menyelaraskan dengan strategi bisnisnya

Jika selaras dengan strategi bisnis, makan akan tersedia peluang untuk menciptakan manfaat bersama bagi masyarakat setempat, perusahaan dan stakeholder termasuk Pemerintah.

Namun demikian, jika hanya dipilih yang selaras dengan strategi bisnis perusahaan saja, bisa jadi ada kepentingan stakeholder yang luput dari perhatian.

Oleh karena itu program pembangunan Pemerintah (pusat dan daerah) dan pihak swasta pelaku bisnis serta inisiatif dari unsur masyarakat setempat, harus dikolaborasikan dalam memaksimalkan tujuan SDG’s.

Selain itu, sebagian besar perusahaan juga sudah banyak menjalankan program-program CSR, yang tidak hanya berfokus pada Pengembangan dan Pelibatan Masyarakat (atau CID-Community Involvement dan Development) saja, namun juga aktivtas CSR yang selaras dan relevan dengan 7 (tujuh) Core Subject di ISO 26000 SR.

Sebagian perusahaan, mulai menjalankan CSR dengan pendekatan Corporate Shared Value (CSV), agar para stakeholders, baik di internal dan ekstenal perusahaan, dapat memperoleh manfaat bersama, dan dapat tumbuh bersama-sama. Sebagai catatan, bisnis perusahaan kita akan tumbuh berkelanjutan, jika berada dalam lingkungan yang baik dan kondusif.

Ada hal-hal yang perlu menjadi perhatian kita semua, dalam rangka untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas program CSR kita.

Pertama, sesuai dengan konsep dan filosofi ISO 26000 SR, bahwa tanggung jawab sosial suatu organisasi/perusahaan, harus didasari oleh aspek tanggung jawab atas dampak yang ditimbulkan oleh keputusan manajemen atau operasional perusahaan, dengan melakukan upaya-upaya yang baik dan transparan, untuk meminimalkan/menghilangkan dampak negatif yang ditimbulkan.

Hal ini perlu dilakukan untuk mendorong agar perusasahaan tergolong sebagai perusahaan yang bertanggung jawab. Oleh karenanya, kita perlu melakukan due diligence terkait perumusan dampak yang ditimbulkan perusahaan dan pemetaan tanggung jawab sosial kita, agar CSR kita lebih efektif dan berkualitas.

Jadi, kita harus dapat mengidentifikasi, mana CSR yang berbasis tanggung jawab atas dampak yang ditimbulkan, mana CSR yang berbasis rasa kepedulian kita, dan mana yang berbasis charity/amal.

Kedua, melalui CSR, perusahaan dapat mengenali peluang dan tantangan lingkungan sosial, ekonomi di lingkungan bisnis perusahaan, kemudian diselaraskan dengan strategi bisnis untuk membangun keunggulan daya saing dan kinerja perusahaan.

Dan, ketiga adalah pentingnya CSR yang bersinergi, untuk memaksimalkan manfaat baik secara perusahaan maupun manfaat secara total bagi semua stakeholder strategis perusahaan. (wepe)