Kastara.id, Jakarta – Untuk mewujudkan ketahanan pangan Indonesia, maka impor sapi di Indonesia harus diturunkan dengan cara ternak. Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono saat menyambangi rumah potong sapi PD Dharmajaya di Cakung, Jakarta Timur, Jumat (23/6) dini hari.

Nono sampono menyampaikan pentingnya tidak bergantung pada daging impor dari luar. “Indonesia sudah seharusnya tidak bergantung pada stok daging dari impor, karena jika ada satu hambatan saja dalam distribusi, maka stok daging juga akan kosong,” katanya.

Pada kesempatan yang sama Dirut PD Darma Jaya Marina Ratna Kusumajati mengatakan bahwa stok daging sapi masih mengikuti permintaan pasar. “Sapi di PD Dharmajaya sebagian besar berasal dari Kupang, NTT. Dan untuk memenuhi kebutuhan pasar maka kami juga mengimpor daging dari Australia,” ujarnya.

Menurut Marina, salah satu jalan keluar untuk stok sapi adalah impor, sedangkan peternakan untuk memenuhi kebutuhan dan kualitas daging yang baik membutuhkan modal yang besar.

“Kendala dalam pengembangbiakan sapi tidak mudah. Dari breeding sampai potong itu membutuhkan 2 tahun 8 bulan. Selama itu pula pemberian makan dan obat-obatan yang diperlukan diberi kepada sapi ternak, dan itu akan berbanding lurus dengan biaya yang besar pula. Jadi kalau pemerintah tidak bantu rasanya sulit untuk melakukan itu semua,” ujar Marina.

Oleh karena itu PD Dharmajaya selaku BUMD itu masih merasa sulit untuk melakukan pembiakan, yang saat ini masih berada dibawah naungan Kementerian Pertanian. Untuk metode penjualan, Marina mengungkapkan sudah melakukan penjualan langsung dan penjualan online.

“Kami jual langsung via online di www.belidaging-dj.com dan itu akan diantar daging sampai ke tempat, dengan pembelian minimum 200 ribu maka kami antarkan dengan gratis ongkir. Selain itu kami juga jual secara langsung ke Bakso Atom. Tiap hari kami potong 2-3 sapi untuk memenuhi pesanan mereka,” katanya.

Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono berharap ketahanan pangan Indonesia terhadap daging bisa makin baik setidaknya dalam 2 tahun ke depan. Dalam pertemuan tersebut hadir pula satgas ketahanan pangan yang diwakili oleh Kadiv Humas Polri Setyo Wasisto dan Dirtipideksus Brigjen Agung Setya. (dwi)