Partai Rakyat Demokratik

Kastara.ID, Jakarta – Ketua Umum Partai Rakyat Demokratik (PRD) Agus Jabo Priyono mengatakan, sejumlah pihak, termasuk aparat keamanan, telah menghalangi peringatan ulang tahun PRD ke-23 di sejumlah daerah. Jabo mengatakan, negara telah gagal memberikan jaminan keamanan dan melindungi kegiatan yang berlangsung damai dan demokratis.

Jabo menjelaskan soal acara yang dilaksanakan pada Senin (22/7) kemarin di Jakarta, Surabaya, Malang, Tuban, dan Kendari. Jabo menyebut ada indikasi aparat negara justru tunduk pada tindakan yang melanggar kaidah dasar berbangsa dan bernegara.

Sebelumnya, Kantor PRD Jawa Timur di kawasan Bratang Gede, Surabaya, didatangi sejumlah organisasi masyarakat (ormas) guna menolak peringatan ulang tahun PRD ke-23. Ormas tersebut antara lain Front Pembela Islam (FPI), Laskar Pembela Islam (LPI) Himpunan Putra Putri Keluarga Angkatan Darat (Hipakad), dan Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan TNI/Polri Indonesia (FKPPI).

Semula sekitar 40 orang anggota PRD menggelar acara peringatan Hari Ulang Tahun PRD ke-23 tahun di sekretariat dua lantai tersebut. Acara tersebut sebagai ganti diskusi yang batal digelar.

Sementara itu Sekretaris Jenderal (Sekjen) PRD Dominggus Oktavianus mengatakan, pihaknya mendapat banyak dorongan agar partainya kembali ke kancah politik Indonesia. Bahkan PRD diharapkan bisa mengikuti Pemilu 2024.

Itulah sebabnya menurut Dominggus, pihaknya tengah berupaya serius mempersiapkannya. Menurut rencana PRD akan menyelenggarakan rapat pimpinan nasional (Rapimnas) pada Agustus 2019. Salah satu upaya yang tengah dilakukan adalah menangkal tuduhan bahwa PRD adalah reinkarnasi Partai Komunis Indonesai (PKI). PRD menyebut tuduhan itu sengaja dihembuskan pihak-pihak yang anti demokrasi. (rya)