Panglima TNI dan Menhan

Kastara.id, Jakarta – Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menilai Industri Strategis Nasional sangat diperlukan dalam pertahanan negara. Bila industri strategis mandiri, TNI punya kepercayaan diri yang luar biasa dalam mengawal dan menjaga wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Menurutnya, alutsista yang dimiliki TNI dari produksi industri dalam negeri masih memiliki banyak kekurangan, tapi di sisi lain juga masih banyak kelebihannya. “TNI sebagai pengguna alutsista selalu memberikan masukan dan evaluasi terhadap industri pertahanan dalam negeri kepada Kementerian Pertahanan RI,” kata Gatot usai acara Peluncuran dan Bedah Buku Kebijakan KKIP di Aula Bhinneka Tunggal Ika, Kemenhan RI, Jalan Merdeka Barat Jakarta Pusat, Rabu (23/8).

Gatot mengatakan, pengembangan industri strategis dilakukan secara bertahap, tidak bisa  langsung ke alih teknologi dan sebagainya. Namun demikian, kemajuan-kemajuan industri strategis juga berkembang pesat. “Contohnya, kita sudah mulai membuat Kapal Selam dan Pesawat Tempur, termasuk Radar dan Tank Model Rantai,” ujar Gatot.

Untuk pengembangan industri pertahanan dalam negeri, menurutnya, perlu peningkatan kualitas sumber daya manusia. Di samping itu perlu dicarikan lokasi baru yang lebih strategis untuk pengembangan industri pertahanan seperti Pindad yang berlokasi di Bandung sudah tidak visioner lagi. “Pindad mungkin perlu direlokasi di suatu tempat yang lebih luas, dan dekat pelabuhan, bandara, dan sebagainya,” katanya. (npm)