Kastara.ID, Phillip Island — Perebutan juara dunia MotoGP masih terus berlangsung. Selisih poin di puncak klasemen sementara antara Francesco Bagnaia dan pesaing terkuatnya, Jorge Martin kini membengkak menjadi 27 poin.

Pembalap Ducati Lenovo itu berhasil memperlebar keunggulan usai finis kedua di MotoGP Australia.

Sementara Martin gagal mendekat karena finis kelima, yang disebabkan pemilihan ban yang salah di Sirkuit Phillip Island.

Meski demikian, pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, yakin pembalap satelit Prima Pramac Racing itu masih bisa mengejar Bagnaia.

Kejuaraan masih menyisahkan empat seri lagi dan ada banyak poin yang bisa diperebutkan.

“Ya, ya, ya, saya masih percaya dengan gelar Martin karena dia yang tercepat,” ungkap Marquez kepada AS.

“Pastinya dia menyayangkan memilih opsi soft itu, karena dengan medium dia sudah menjadi yang tercepat di lintasan dan saya tidak melihat alasan dia memilih opsi soft, tapi itu bukan kesalahan melainkan pengalaman belajar,” imbuh Marquez.

“Dia adalah pembalap yang sangat cepat yang jarang menemukan dirinya dalam posisi untuk memperjuangkan gelar dan kesalahan-kesalahan ini dilakukannya. Saya rasa kesalahan tersebut tidak harus disalahkan padanya, melainkan ini adalah pengalaman pembelajaran baginya dalam karir olahraganya,” jelas Marquez.

Soal ban drop  disebut-sebut ada kaitannya dengan kecepatan di awal balapan.

“Khususnya, jika Anda berada di belakang pembalap lain, aerodinamis atau tenaganya tidak sebanyak itu dan ban tidak perlu terlalu banyak mendorong, tapi tentu saja dia telah melaju 1 menit 28 detik-an, yang merupakan waktu yang sangat cepat,” jelas Marquez.

Marquez, Martin, dan Pol Espargaro adalah tiga pembalap yang menggunakan ban belakang kompon soft, sementara semua pembalap lainnya menggunakan ban kompon medium.

Dengan empat seri tersisa: Thailand, Malaysia, Qatar, dan Valencia, masih ada delapan balapan. Peluang Martin untuk meraih gelar memang masih sangat terbuka lebar. (tra)