Andrea Dovizioso(motogp.com)

Kastara.ID, Bologna – Pembalap Italia Andrea Dovizioso kembali gagal membawa Ducati kembali menjadi juara dunia. Padahal pada 2007, Ducati pernah merasakan manisnya gelar lewat pembalap Australia, Casey Stoner.

Semenjak itu, pabrikan Bologna tak pernah lagi menjadi raja di Grand Prix, pencapaian terbaik mereka adalah runner-up lewat Dovi di tiga tahun terakhir ini. Dovi berhasil membawa Ducati menjadi terbaik kedua pada 2017, 2018, dan 2019. Sayangnya, mereka belum berhasil menjadi yang terbaik dan mendapat gelar.

Tapi untuk musim 2020 mendatang Ducati sudah menyiapkan langkah gila guna mengalahkan pembalap Repsol Honda Marc Marquez dalam perebutan gelar.

“Kami punya ide gila yang akan kami pakai untuk menjadi juara dunua, saat ini kami sedang mengerjakan hal itu. Pada 2020 nanti, kami akan tahu apakah itu bisa menjadi hal yang bagus atau tidak,” ujar Direktur Teknologi Ducati Stefano Rendina.

Walau tetap menjadi runnur-up, tapi Ducati menunjukkan penurunan perlawanan terhadap Honda. Pada 2017 mereka bisa bersaing sampai seri terakhir, 2018 kalah lebih cepat di Jepang, dan tahun ini lebih dini lagi dengan empat seri tersisa.

“Sungguh sulit mendekatkan gap dengan Marquez di lintasan. Marquez merupakan contoh sempurna untuk ungkapan ‘faktor manusia yang membuat perbedaan besar’. Luar biasa. Tapi kami bekerja sebagai sebuah tim, dan kami mencoba meningkatkan semua aspek pada motor, meliputi; aerodinamis, mesin, elektronik, dan strategi,” imbuh Rendina seperti dilansir Marca.

Menarik untuk menanti gebrakan Ducati di 2020. Kira-kira apa yang akan mereka perkenalkan untuk melawan Marquez dan Honda? (tra)