E-Pilotage

Kastara.ID, Jakarta – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) melalui Direktorat Kenavigasian kembali melakukan uji coba/Test Bed tahap II penerapan Electronic Pilotage (E-Pilotage) service di perairan Indonesia.

Direktur Kenavigasian Hengki Angkasawan, yang mewakili Direktur Jenderal Perhubungan Laut menjelaskan bahwa uji coba kali ini dilakukan di wilayah perairan Tanjung Perak Surabaya oleh Distrik Navigasi (Disnav) dan stasiun Vessel Traffic Service (VTS) Kelas I Surabaya.

“Uji coba/Test Bed ini bertujuan untuk mendapatkan masukan serta evaluasi dalam rangka menyiapkan sarana dan prasarana, serta regulasi dalam melaksanakan pemanduan secara elektronik berdasarkan berbagai karakteristik traffic dan alur pelayaran, serta untuk mengoptimalkan peran dari VTS,” kata Hengki melalui keterangan tertulis, Sabtu (24/4).

Hengki menjelaskan, konsep pemanduan secara elektronik/e-pilotage yang dapat dilaksanakan di Indonesia pada dasarnya merupakan pemanduan yang dilaksanakan oleh pandu dengan menggunakan dan memanfaatkan VTS sebagai sarana bantu pemanduan.

“Diharapkan dengan dilaksanakannya E-Pilotage tersebut dapat menunjukkan komitmen Kemenhub dalam mengembangkan inovasi guna meningkatkan keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim, sesuai dengan ketentuan internasional yang berlaku, serta berdasarkan praktek dan implementasi yang telah dilaksanakan oleh negara-negara terkait,” ujarnya.

Sementara Kepala Disnav Kelas I Surabaya Imam Hambali menambahkan, kegiatan ini dapat menjadi acuan untuk mendukung kegiatan test bed guna meningkatkan pelayanan terkait keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim di alur pelayaran Barat Surabaya, sehingga diharapkan kapal–kapal yang bernavigasi dari atau keluar dari Pelabuhan Tanjung Perak dan sekitarnya dapat berlayar dengan aman.

“Kami diberi amanat untuk melaksanakan kegiatan ini, melalui stasiun VTS Surabaya kapal akan dipandu secara elektronik, dari tanda pengenal MPMT atau Outerbuoy hingga menuju pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Lebih dari itu, didalam kegiatan e-pilotage diperlukan beberapa unsur untuk mendukung kegiatan bernavigasi terutama di alur pelayaran Barat Surabaya, diperlukan kerja sama yang baik antara stake holder dan pengguna jasa agar terciptanya zero accident,” ujarnya.

E-Pilotage Service merupakan salah satu upaya meningkatkan pelayanan kenavigasian kepada masyarakat dengan mengikuti perkembangan teknologi saat ini yang kian berkembang pesat, termasuk teknologi keselamatan pelayaran terutama di bidang kenavigasian.

Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya merupakan pelabuhan terbesar di Jawa Timur, di mana akses keluar masuk pelabuhan melalui alur pelayaran Barat Surabaya dan alur pelayaran Timur Surabaya. Jumlah kapal yang melewati APBS ± 150 kapal yang terdeteksi melalui AIS dan juga terdapat beberapa lokasi kritis yang terletak di APBS.

Pelaksanaan test bed/uji coba e-pilotage melalui Stasiun VTS telah diprogramkan untuk dilaksanakan dalam lima tahapan, yaitu tahapan persiapan terkait sarana dan prasarana serta sumber daya manusia, tahapan uji coba/test bed, tahapan evaluasi test bed, tahapan penyiapan regulasi dan tahapan regulasi. (ant)