Wardiman Djojonegoro

Kastara.id, Jakarta – Ini berkah bagi seorang pelaku, pecinta, dan pegiat budaya tradisi. Terlaksananya Penyelenggaraan Festival International Panji (Inao) Indonesia 2018, seakan menjadi kado ulang tahun bagi Prof. Dr. Ing. Wardiman Djojonegoro. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Kabinet Pembangunan VI, era Pemerintahan Presiden Soeharto ini, Jumat (22 Juni 2018), usianya genap 84 tahun.

Panitia Pelaksana Festival International Panji (Inao) Indonesia 2018 memanjatkan doa bersama. Syukuran tersebut ditandai dengan potong tumpeng di salah satu ruangan di Gedung E Lantai 9, Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta.

Doa bersama ini sekaligus menandai dimulainya pelaksanaan gelar budaya Panji, yang akan berlangsung di delapan kota, dari 27 Juni 2018 hingga 13 Juli 2018 mendatang.

“Pak Wardiman menjadi teladan bagi kita. Di usianya yang tidak muda lagi, namun beliau tetap giat dan semangat mengurus budaya. Sehat fisiknya, sehat rohaninya. Tentu ini menjadi penyemangat dan motivasi bagi yang muda-muda,” ujar Direktur Kesenian Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Restu Gunawan.

Terkait dengan pelaksanaan acara Festival International Panji (Inao) Indonesia, Restu Gunawan mengingatkan, bahwa kegiatan ini memiliki rentang waktu yang panjang. Dilaksanakan di delapan kota dengan berbagai jenis kegiatan yang beragam, dari mulai pameran, seminar, pelatihan, hingga pertunjukan yang melibatkan para seniman dan budayawan internasional.

“Oleh karena itu, jaga kesehatan dan kekompakan. Sebab ini hajat besar yang melibatkan banyak pihak dan institusi. Koordinasi yang baik. Administrasi yang bagus. Acara berjalan dengan bagus, dan menghasilkan karya yang bagus,” pesan Restu.

Pada kesempatan tersebut, Wardiman Djojonegoro menyampaikan terima kasih. “Sungguh saya terkesan. Ini karya besar. Melibatkan banyak instansi. Indonesia dan keragaman. Panji itu local wisdom. Muatan lokal sebagai pemersatu. Melalui acara ini kita dorong terus agar tumbuh ‘Panji Mania’ di masyarakat,” ujar Wardiman yang juga menjadi inisiator gelar budaya Panji ini.

Menurut Wardiman, Indonesia secara geografis luas, yang menyebabkan budaya masyarakatnya sangat beragam. Kisah-kisah masa lalu, menurutnya, dapat menjadi sumber informasi, selain mengandung nilai sejarah, dan pesan moral. Salah satu kisah masa lalu itu, adalah ‘Cerita Panji.’

Wardiman menambahkan, banyak orang tidak tahu bahwa ‘Cerita Panji’, adalah karya sastra dan budaya Indonesia. Pengaruhnya hingga ke luar negeri. ‘Cerita Panji’ memiliki banyak versi, dan telah menyebar ke seluruh jazirah Nusantara; Jawa, Bali, Kalimantan, Malaysia, Thailand, Kamboja, Myanmar, dan Filipina.

Khasanah budaya inilah yang akan ditampilkan di pergelaran akbar Festival International Panji (Inao) Indonesia 2018. Beberapa Negara, antara lain Kamboja, Thailand, dan Indonesia, telah menyiapkan serangkaian pergelaran akbar, berupa tarian klasik dari masing-masing negara yang ada kaitannya dengan budaya Cerita Panji.

Upacara Pembukaan Festival International Panji (Inao) Indonesia 2018, akan berlangsung di Gedung Pertunjukan Ksirarnawa, Taman Budaya Bali, Denpasar, Rabu (27/6), pukul 20.00 WIB.

Kegiatan Festival Panji Internasional 2018 berikutnya meliputi pergelaran di kota Denpasar, Pandaan, Malang, Kediri, Yogyakarta, dan Jakarta. Selanjutnya ada workshop di Denpasar, Kediri, dan Yogyakarta. Acara ini akan dihadiri sejumlah pejabat terkait dari Pemerintah Pusat dan Daerah, para seniman, pemerhati budaya, dan cendekiawan, dari sejumlah negara peserta.

Puncaknya digelar pertunjukan, pameran dan seminar Internasional, yang akan berlangsung di Gedung Perpustakaan Nasional, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa–Rabu (10-11/7) mendatang.

Pada saat yang sama juga akan dipentaskan seni pertunjukan Panji dari delegasi negara Thailand, Kamboja, dan Indonesia di Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki (GBB-TIM), Cikini Jakarta, Selasa–Rabu (10-11/7), pukul 20.00 WIB. (hero)