Kastara.id, Jakarta – Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto sowan ke kediaman mantan Presiden BJ Habibie yang juga Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar. Setya Novanto didampingi petinggi Golkar di antaranya Akbar Tanjung dan Ketua Harian Nurdin Khalid.

Dalam pertemuan itu Setnov, begitu orang nomor satu di Gollar itu disapa, menjelaskan kondisi Partai Gollar pasca dirinya ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Prmberantasan Korupsi terkait kasus e-KTP.

Dalam pertemuan tertutup itu, menurut Setnov, BJ Habibie memberi nasehat agar kasus e-KTP tidak mempengaruhi suara Golkar. Bahkan seperti kata Akbar Tanjung, ahli pesawat itu minta agar Golkar bisa jadi nomor urut satu baik di Pilkada maupun Pileg nanti. Habibie juga minta sebagai kader Golkar, Setnov harus taat dan menghormati hukum.

“Paling tidak Pak Habibie minta kader-kader Golkar bisa mempertahankan posisi Golkar di nomor urut dua dalam perolehan suara di pemilu nanti,” kata Akbar Tanjung.

Sementara Nurdin Khalid mengatakan kepada Ketua Dewan Kehormatan disampaikan bahwa ada dua langkah hukum yang akan bisa beliau lakukan. Nurdin mengatakan, langkah pertama yang disampaikan adalah mengikuti tahapan proses hukum yang akan berlangsung di KPK.

Selain itu, langkah praperadilan terhadap KPK, menurut Nurdin, juga diungkapkan Setya Novanto sebagai opsi lain yang bisa dilakukan.

Hal itu setelah mendapatkan pengkajian, pertimbangan, dengan syarat-syarat yang sangat matang, sehingga sampai saat ini beliau belum ada keputusan untuk apakah melakukan praperadilan atau tidak. “Pak Habibie mengapresiasi dengan baik sikap dari Ketua Umum Pak Setya Novanyo,” ujar Nurdin.

Menurut Nurdin Khalid, Habibie sangat menjunjung tinggi dan menghargai proses demokrasi yang terjadi di Partai Golkar yang melahirkan Setya Novanto ini sebagai Ketum Golkar. Oleh karena itu, beliau juga meminta kepada seluruh kader partai, jangan ada yang berpendapat tidak berdasarkan pada fakta dan jangan ada yang berpendapat yang tidak menguntungkan produktivitas partai,” kata Nurdin. (arya)