Prabowo Subianto

Kastara.ID, Jakarta – Susunan kabinet baru Jokowi-Ma’ruf Indonesia Maju mendapat perhatian internasional. Media asing menyoroti langkah Presiden Joko Widodo memilih Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan (Menhan).

Ternyata keputusan Jokowi untuk memilih Prabowo Subianto yang jadi rivalnya dalam pemilu mendapatkan komentar internasional.

The Washington Post, misalnya, melansir berita bertajuk ‘Indonesia president names election rival as defense minister’, membahas soal seorang aktivis hak asasi manusia dengan mengatakan bahwa penunjukan Prabowo sebagai Menhan justru akan mempersulit Jokowi memperbaiki catatan Hak Asasi Manusia (HAM) Indonesia yang buruk.

Tak hanya The Washington Post, juga The New York Times dan portal berita asal Singapura, seperti Channel News Asia dan The Straits Times, ikut menyoroti langkah Jokowi memasukkan Prabowo dalam kabinet barunya, Kabinet Indonesia Maju.

Lebih jauh lagi, Guardian bahkan menganggap penunjukan Prabowo sebagai menteri pertahanan merupakan ‘Hari Gelap bagi Hak Asasi Manusia’.

Untuk diketahui, mantan Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI, Mayjen TNI (Purn) Syamsu Djalal pernah mengatakan bahwa Tim Mawar mengakui telah menculik sejumlah aktivis karena diperintah oleh Prabowo yang kala itu menjabat sebagai Danjen Kopassus.

Namun pernyataan berbeda disampaikan oleh mantan Danpuspom TNI pengganti Syamsu Djalal, Mayjen (Purn) Djasri Marin yang justru menyatakan Prabowo tidak terlibat dalam penculikan aktivis 1997.

Selain penunjukan Prabowo, gebrakan Jokowi dalam menggaet pendiri Gojek, startup decacorn pertama Indonesia, untuk masuk dalam kabinet juga ikut menarik perhatian. Jokowi menunjuk Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. (rya)