Projo

Kastara.ID, Jakarta – Salah satu kelompok relawan pendukung pemerintah Projo atau Pro Jokowi menyatakan membubarkan diri. Projo mengaku kecewa dengan penunjukan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi Menteri Pertahanan.

Saat memberikan keterangan di kantor DPP Projo, di kawasan Pancoran, Jakarta, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Projo, Handoko mengaku tidak terima jika Jokowi pada akhirnya bersatu dengan orang yang selama ini menjadi seterunya itu. Keputusan Jokowi tersebut menurut Handoko sulit diterima.

Handoko menambahkan, di kalangan akar rumput pun muncul kekecewaan serupa. Handoko menilai keputusan Jokowi sebagai sebuah realitas politik yang tidak biasa. Itulah sebabnya Projo mengaku sulit menerima kenyataan itu. Projo juga menyebut ada komitmen awal yang dilanggar, yakni tentang melawan intoleransi dan kesediaan berpolitik secara santun.

Sementara itu Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi mengatakan, tugasnya selama ini sudah selesai. Tugas itu adalah mengantarkan pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin menjadi Presiden dan Wakil Presiden. Itulah sebabnya Budi mengaku ikhlas jika sudah tidak lagi dibutuhkan.

Budi menegaskan setelah membubarkan diri, anggota Projo akan kembali ke kehidupan masing-masing. Projo adalah kelompok relawan yang paling loyal kepada Jokowi. Projo lahir pada 2012 saat Jokowi mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta. Loyalitas pun berlanjut saat Pilpres 2014 dan 2019. (rya)