Rois Aam PBNU

Kastara.ID, Jakarta – KH Miftachul Akhyar kembali dipilih menjadi Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2021-2026. Keputusan itu diambil setelah sembilan ahlul halli wal ‘aqdi (ahwa) bermusyawarah pada Kamis (23/12) malam. Musyawarah dilakukan di tengah jalannya Muktamar ke-34 NU di Lampung.

Salah satu anggota ahwa, Zainal Abidin, saat membacakan hasil ahwa mengatakan KH Miftachul Akhyar terpilih secara mufakat. Kesembilan anggota ahwa tidak ada perbedaan pendapat dan sepakat menjadikan pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah, Surabaya itu sebagai Rais Aam Al Mukaram Nahdlatul Ulama.

Zainal menuturkan, rapat ahwa dilakukan secara tertutup dan dipimpin oleh KH Ma’ruf Amin. Semula KH Ma’ruf menolak menjadi pimpinan rapat ahwa. Namun akibat desakan anggota yang lain, Wakil Presiden (Wapres) RI itu akhirnya bersedia memimpin rapat ahwa.

Rapat ahwa menurut Zainal menyepakati Rais Aam terpilih tidak diperkenankan rangkap jabatan dengan organisasi lain. Hal ini agar Rais Aam PBNU terpilih bisa fokus pada pengembangan dan pembinaan Nahdlatul Ulama ke depan.

Zainal menambahkan KH Miftachul turut menyepakati permintaan tersebut. “Kami berdialog dengan Rais Aam terpilih, beliau menyatakan sami na waato na (ikut dan patuh),” kata Zainal.

KH Miftachul Akhyar diketahui adalah petahana atau masih menjabat sebagai Rais Aam PBNU. Pada Muktamar ke-33 NU di Jombang, Jawa Timur pada 2015 sebetulnya KH Miftachul tidak terpilih sebagai Rais Aam. Saat itu yang terpilih adalah KH Ma’ruf Amin. Lantaran KH Ma’ruf terpilih menjadi Wakil Presiden mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi), KH Miftachul naik menjadi Rais Aam. (ant)