Stunting

Kastara.id, Jakarta – Proses terjadinya stunting merupakan manifestasi dari kegagalan pertumbuhan dimulai dalam kandungan hingga anak usia dua tahun. Dalam rangka pencegahan dan penanggulangan stunting, harus dimulai secara tepat dan cepat sebelum kelahiran hingga berlanjut ke usia dua tahun.

Dalam sambutan Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek yang dibacakan Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Anung Sugihantono pada acara puncak peringatan Hari Gizi Nasional 2018 yang ke-58, dikatakan intervensi yang paling menentukan adalah mempersiapkan calon ibu, memberikan pelayanan kepada ibu hamil secara maksimal, dan memastikan persalinan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan.

“Selain itu ASI eksklusif diberikan dengan diawali inisiasi menyusui dini, dan memantau pertumbuhan, perkembangan dilakukan secara terus menerus oleh tenaga kesehatan di lapangan. Masalah stunting dan kekurangan gizi pada ibu hamil, seringkali menjadi persoalan yang tidak disadari oleh individu, keluarga, serta masyarakat,” jelas Anung, dalam peringatan Hari Gizi Nasional, di Jakarta, Kamis (25/1).

Hal tersebut lanjut Anung, mengindikasi bahwa kebanyakan keluarga tidak memiliki pengetahuan tentang gizi dan perilaku kesehatan yang tepat. Lebih khusus masih banyak perempuan tidak menyadari pentingnya gizi bagi diri mereka sendiri. Masyarakat khususnya keluarga membutuhkan pelayanan konseling ASI eksklusif dan praktik-praktik pemberian makan serta pola asuh bayi dan anak yang tepat agar tercukupi kebutuhan gizinya.

Contohnya adalah belum semua anak usia 0-5 bulan mendapatkan ASI secara eksklusif, menurut data pemantauan status gizi (PSG) hanya 54 persen menerima asi eksklusif. Lebih utama lagi adalah bagaimana masyarakat bisa memberikan dukungan kepada ibu dan ayah untuk memberikan makanan yang tepat bagi buah hatinya.

“Sebagai contoh lainnya lebih kurang dari 89,1 persen perempuan hamil yang mendapatkan tablet tambah darah, hanya 33,3 persen yang mengonsumsi minimal 90 tablet selama kehamilan (Riskesdas). Diharapkan pada hari gizi ini menjadi momentum penting untuk perbaikan gizi bangsa Indonesia pada masa yang akan datang,” kata Anung. (nad)