Grand Desain Alernative Development

Kastara.id, Jakarta – Badan Narkotika Nasional (BNN) terus berupaya untuk menghentikan praktik penanaman ilegal ganja di Aceh. Kali ini dengan menginisiasi sebuah Grand Desain Alernative Development (GDAD).

“Dengan menggandeng Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Pertanian, Pemerintah Provinsi Aceh, dan instansi terkait lainnya, BNN menginisiasi sebuah grand desain alternative development (GDAD),” kata Kepala BNN Budi Waseso dalam keterangannya, Minggu (25/2).

Menurut Buwas, GDAD merupakan sebuah langkah yang dirancang oleh BNN bersama dengan kementerian/instansi terkait untuk melakukan alih fungsi lahan di Aceh yang kerap digunakan untuk menanam ganja menjadi agrowisata.

“Melalui program ini petani ganja di Aceh akan beralih untuk menanam tanaman produktif seperti jagung, kedelai, dan sebagainya. Selain sektor pertanian, alih fungsi lahan juga akan dilakukan perikanan, dan sektor pariwisata,” ujar Buwas.

Sebagai bukti keseriusan sinergitas tersebut, Budi Waseso bersama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Gubernur Aceh, serta Anggota DPR RI Dapil Aceh melakukan penanaman perdana pada program Alternative Development.

Penanaman akan dilakukan di Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh, besok Senin (26/2), dan di Kabupaten Bireun, Provinsi Aceh, Rabu (28/2). Keduanya merupakan pilot project dari program Alternative Development yang telah dirancang oleh BNN.

Tujuan dari progam ini di antaranya untuk mengembangkan sosial budaya, mewujudkan keamanan dan ketertiban, menjaga lingkungan hidup dan kelestarian hutan, pengembangan ekonomi, menciptakan ketahanan pangan, serta pembangunan agrowisata.

Pelaksanaan GDAD ini pun dibuat ke dalam tiga tahapan dalam jangka waktu 10 tahun, di mana tahapan pertama adalah pembangunan kepercayaan, kedua yaitu implementasi program, dan ketiga adalah pembangunan agrowisata.

Melalui alternative development diharapkan produksi ganja di Aceh akan menurun yang tentunya diiringi dengan turunnya peredaran gelap ganja di Indonesia. Selain itu, dengan program ini diharapkan masyarakat Aceh memiliki produktivitas yang dapat meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan dan membangun Aceh yang bersih dari produksi ganja. (nad)