Kartu Prakerja

Kastara.ID, Jakarta – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengatakan, hingga saat ini program Kartu Prakerja belum menimbulkan kerugian dan tidak ada keuangan negara yang hilang dalam penyelenggaraan Kartu Prakerja.

“Hingga hari ini belum ada keuangan negara yang hilang dan program Kartu Prakerja belum menimbulkan kerugian negara sampai hari ini,” kata Firli, Kamis (25/6).

Selain itu Firli mengatakan, pihaknya memulai langkah pencegahan itu dengan memanggil Deputi bidang Pencegahan KPK Pahala Nainggolan dan menerangkan bahwa Kartu Prakerja menggunakan anggaran negara sebesar Rp 5,6 triliun dengan sasaran sebanyak lima juta orang.

Selanjutnya, KPK juga akan melalukan penelitian dan pengkajian. Kemudian, pihaknya menyampaikan hasil penelitian dan pengkajian tersebut ke Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Langkah ini merupakan upaya pencegahan korupsi. Dia menegaskan lebih baik menyelamatkan uang negara dibandingkan menangkap seorang koruptor tapi uang hasil korupsi sudah hilang lebih dahulu.

Sebelumnya, pimpinan KPK menyurati Airlangga terkait program Kartu Prakerja. Dalam surat bernomor B/2492/LIT.05/01-15/06/2020 yang ditandatangani Firli, KPK meminta Kartu Prakerja dihentikan sementara lantaran ada sejumlah permasalahan. (ant)