PBNU

Kastara.ID, Jakarta – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akhirnya buka suara terkait pernyataan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas. Melalui Sekretaris Jenderal (Sekjen) Helmy Faishal Zaini, PBNU membantah Yaqut yang menyatakan Kementerian Agama (Kemenag) bukan untuk umat Islam, melainkan hadiah dari negara untuk NU.

Saat memberikan keterangan tertulisnya (24/10), Helmy menegaskan, Kemenag bukan hanya milik NU. Helmy menambahkan, Kemenag juga bukan hanya milik umat Islam tetapi hadiah negara untuk semua agama. Itulah sebabnya menurut Helmy, semua pihak bisa memimpin Kemenag, yang penting tujuannya untuk kemaslahatan dan kesejahteraan rakyat.

Mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) ini mengakui NU punya peran penting dalam penghapusan tujuh kata Piagam Jakarta, Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi para pemeluk-pemeluknya. Selanjutnya, tujuh kata itu dituangkan ke dalam Pancasila.

Namun Helmy menegaskan, hal itu tidak serta merta membuat NU menjadi istimewa di pemerintahan. Organisasi yang didirikan KH Hasy Asy’ari itu juga tidak boleh semena-mena apalagi berniat memanfaatkan momen sejarah untuk melakukan kesewenang-wenangan.

Helmy memastikan NU tidak memiliki motivasi untuk menguasai atau memiliki privelege dalam pengelolaan kekuasaan dan pemerintahan. Politisi PKB ini menerangkan NU adalah jamiyyah diniyah ijtimaiyyah atau organisasi keagamaan dan kemasyarakatan.

Helmy memastikan pernyataan Menag Yaqut adalah pendapat pribadi. Helmy juga menyayangkan pernyataan soal Kemenag hadiah negara untuk NU merupakan pendapat pribadi Yaqut. Ia menyayangkan pernyataan tersebut diucapkan oleh seorang menteri.

Semua elemen yang turut dalam sejarah bangsa menurut Helmy juga punya peran strategis dalam pendirian NKRI, melahirkan Pancasila dan UUD 1945. Elemen sejarah itu juga turut andil dalam keanekaragaman suku, ras, agama, dan golongan serta Bhinneka Tunggal Ika.

Sebelumnya Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas membuat pernyataan mengejutkan. Saat memberikan sambutan pada acara Webinar Internasional Peringatan Hari Santri 2021 yang diadakan Rabithah Ma’ahid al Islamiyah (RMI) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) (20/10), Yaqut mengatakan Kementerian Agama (Kemenag) didirikan bukan untuk umat Islam.

Yaqut menyatakan Kemenang adalah hadiah yang diberikan negara khusus untuk Nahdlatul Ulama (NU). Hal itu menurut Yaqut sebagai ‘kompensasi’ dicoretnya tujuh kata dalam Piagam Jakarta, “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi para pemeluk-pemeluknya.”

Yaqut menjelaskan yang mengusulkan pencoretan itu adalah juru damai KH Wahab Hasbullah, yang merupakan salah satu pendiri NU. Dari usulan itulah menurut Yaqut akhirnya dibentuklah Kementerian Agama (Kemenag). Pernyataan itu disampaikan Yaqut sekaligus mengklarifikasi anggaran Kemenag adalah hadiah negara untuk umat Islam.

Ketua umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor ini menegaskan, anggapan itu tidak tepat. Kemenag tidak diperuntukkan bagi umat Islam, melainkan spesifik untuk Nahdlatul Ulama (NU). Itulah sebabnya Yaqut menilai wajar jika banyak peluang di Kemenag dimanfaatkan oleh NU. (ant)