Polisi Militer

Kastara.ID, Jakarta – Sekitar 300 personel kepolisian Rusia diterjunkan ke Suriah untuk berpatroli di sepanjang perbatasan dengan Turki (25/10).

Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa ratusan pasukan polisi militer tersebut akan memastikan keamanan warga di perbatasan tersebut dan memastikan milisi Kurdi tidak mendekati radius 30 kilometer dari perbatasan.

Pengiriman pasukan ini dilakukan sebagai respons atas kesepakatan bersejarah Presiden Recep Tayyip Erdogan dengan Rusia.

Kedua negara sepakat untuk kerja sama untuk menjaga perbatasan antara Turki dan Suriah dari kehadiran milisi Kurdi, yang selama ini dianggap teroris oleh Ankara.

Dengan kondisi selama ini, kelompok-kelompok Kurdi memang terus menyerukan separatisme di Turki. Namun di Suriah, salah satu milisi Kurdi bekerja sama dengan AS untuk mendepak ISIS.

Sementara itu, hubungan Amerika Serikat dan Turki memanas setelah Erdogan memutuskan untuk menggempur SDF di Suriah dua pekan lalu.

Trump yang ingin memberikan lampu hijau dikritik Kongres, Trump berbalik mengecam Turki. Ia pun mengirimkan wakilnya untuk menginisiasi gencatan senjata antara Turki dan Kurdi, dengan syarat selama gencatan senjata itu, pasukan Kurdi harus mundur dari perbatasan Suriah dengan Turki.

Jika pasukan Kurdi tidak keluar dari perbatasan tersebut dalam kurun waktu 200 jam, Turki akan kembali menggempur. Setelah milisi Kurdi keluar sesuai tenggat waktu, Turki pun memutuskan untuk menghentikan serangan. (yan)