Covid-19 Omicron Variant

Kastara.ID, Jakarta – Para ilmuwan dan pejabat kesehatan di seluruh dunia menyebut ada varian siluman dari Omicron yang disebut BA.2.

Versi ini secara luas dianggap lebih tersembunyi daripada versi asli Omicron karena sifat genetik tertentu membuatnya agak sulit untuk dideteksi.

Mereka mengatakan masih banyak yang belum mereka ketahui tentang hal itu, termasuk apakah versi tersebut mampu menghindari perlindungan vaksin dengan lebih baik atau menyebabkan penyakit yang lebih parah.

Sejak pertengahan November 2021, lebih dari 30 negara telah mengunggah hampir 15.000 sampel pengurutan genetik BA.2 ke GISAID, platform global untuk berbagi data virus corona. Sampai Selasa pagi, 96 dari kasus yang diurutkan itu berasal dari Amerika Serikat (AS).

“Sejauh ini, kami belum melihatnya mulai berkembang di AS,” kata Dr Wesley Long, ahli patologi di Houston Methodist di Texas dikutip dari South China Morning Post (26/1).

Mutasi itu tampaknya jauh lebih umum di Asia dan Eropa. Di Denmark, mutasi itu mencakup 45 persen dari semua kasus Covid-19 pada pertengahan Januari, naik dari 20 persen dua pekan sebelumnya, menurut Statens Serum Institut yang berada di bawah Kementerian Kesehatan Denmark.

BA.2 memiliki banyak mutasi. Sekitar 20 di antaranya dalam protein mahkota yang mengikat bagian luar virus yang terbagi dengan Omicron asli. Tetapi juga memiliki perubahan genetik tambahan yang tidak terlihat pada versi awal.

Belum jelas seberapa signifikan mutasi tersebut, khususnya pada populasi yang terpapar Omicron asli, menurut ahli virologi Fakultas Kedokteran Universitas Massachusetts, Jeremy Luban.

Untuk saat ini, versi asli Omicron atau BA.1, dan BA.2 dianggap bagian dari Omicron. Tetapi para pemimpin kesehatan global dapat memberikannya nama huruf Yunani tersendiri jika itu dianggap sebagai “varian yang diwaspadai atau varian of concern” yang signifikan secara global.

Penyebaran cepat BA.2 di beberapa tempat menimbulkan kekhawatiran. “Kami memiliki beberapa indikasi bahwa itu mungkin sama menularnya atau mungkin sedikit lebih menular daripada Omicron (asli) karena mampu bersaing dengannya di beberapa area,” kata Long.

Analisis awal para ilmuwan di Denmark menunjukkan tidak ada perbedaan rawat inap untuk BA.2 dibandingkan dengan Omicron asli.

Para ilmuwan menyelidiki tingkat penularan versi ‘siluman’ ini dan seberapa baik vaksin saat ini bekerja melawannya. Juga tidak jelas seberapa baik perawatan akan bekerja melawannya.

Dokter juga belum tahu pasti apakah seseorang yang sudah terjangkit Covid-19 akibat Omicron bisa sakit lagi karena BA.2. Tetapi mereka berharap, infeksi Omicron sebelumnya dapat mengurangi keparahan penyakit jika seseorang kemudian tertular BA.2.

Dua versi Omicron memiliki cukup kesamaan sehingga mungkin infeksi dengan mutan asli. Para ilmuwan akan melakukan uji coba untuk melihat apakah antibodi dari infeksi dengan Omicron asli.

Omicron versi asli memiliki ciri genetik spesifik yang memudahkan pejabat kesehatan dengan cepat membedakannya dari varian Delta menggunakan tes PCR khusus yang dikenal sebagai “kegagalan target gen S”. BA.2 tidak memiliki kekhasan genetik yang sama. Jadi saat dites, BA.2 terlihat seperti Delta, menurut Long.

Untuk itu, dokter menyarankan tindakan pencegahan yang sama seperti yang mereka lakukan selama ini: vaksinasi dan ikuti panduan kesehatan masyarakat seperti memakai masker, menghindari keramaian, dan tinggal di rumah saat sakit.

“Vaksin masih memberikan pertahanan yang baik terhadap penyakit parah, rawat inap, dan kematian. Bahkan jika Anda pernah menderita Covid-19 sebelumnya, Anda pernah mengalami infeksi alami perlindungan dari vaksin masih lebih kuat, lebih tahan lama, dan sebenarnya baik untuk orang yang sebelumnya telah terinfeksi,” katanya.

Versi terbaru Omicron ini adalah pengingat lain bahwa pandemi belum berakhir. “Kita semua berharap ini sudah berakhir,” ujar Long. (har)