Cawagub

Kastara.ID, Jakarta – Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menilai serangan bertubi-tubi terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan adalah pesanan para cukong atau bandar. Pasalnya Anies selama ini dikenal tak mau berkompromi dengan para cukong. Salah satunya dengan menghentikan proyek reklamasi Teluk Jakarta. Itulah sebabnya Pangi sudah mahfum dengan gerakan para buzzer yang serta-merta menyerang Anies.

Saat berbicara (26/2), Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting menangkap adanya upaya framing dan politisasi banjir. Hal ini dilakukan demi menggerus elektabilitas Anies yang belakangan cenderung meningkat. Pangi tidak yakin serangan terhadap Anies adalah suara warga. Menurutnya, pasti ada yang mendesain dan menggerakkan para buzzer.

Pangi menyebut hal itu adalah proposal para cukong lantaran Anies tidak sesuai dengan selera mereka. Pangi yakin usaha tersebut bakal sia-sia belaka. Meski demikian, Pangi meminta Anies lebih tertib dan tegak lurus dengan janji politiknya. Ia mencontohkan penanganan banjir di Jakarta. Anies pernah berjanji akan membuat 1,8 juta sumur resapan. Namun baru 1.800 yang terealisasi. Proyek normalisasi dan naturalisasi juga belum mampu menyelesaikan masalah banjir yang kerap melanda ibukota.

Sementara pengamat politik Muslim Arbi mengatakan, serangan terhadap Anies, termasuk yang dilakukan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menandakan dana dari taipan sudah cair. Terlebih Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSI Raja Juli Antoni sudah mengatakan pihaknya bakal menjegal mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mensikbud) itu maju dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Muslim menilai (25/2), PSI hanya memperjuangkan kepentingan taipan. Terbukti dengan sikap PSI yang diam saja terhadap Omnibus Law. Padahal aturan yang tengah dibuat pemerintah itu jelas merugikan rakyat dan hanya menguntungkan para taipan. Muslim bahkan menyebut PSI mendapat tugas dari taipan untuk membuat gaduh. Hal itu agar para taipan bisa menjalankan misinya, yakni mengalihkan isu-isu besar yang tengah menjerat mereka. (ant)