Earth Hour

Kastara.ID, Jakarta – Sebagai bentuk dukungan program Earth Hour atau penghematan energi, Gedung Balai Kota DKI Jakarta memadamkan lampu listrik selama satu jam, mulai pukul 20.30-21.30 WIB, Sabtu (26/3) malam.

Langkah ini selaras dengan Ingub DKI nomor 14 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Pemadaman Lampu dalam Rangka Aksi Hemat Energi dan Pengurangan Emisi Karbon

Dalam Ingub ini, seluruh bangunan gedung Kantor Pemprov DKI Jakarta diwajibkan untuk memadamkan lampu, kecuali rumah sakit, puskesmas, klinik dan beberapa gedung layanan kesehatan lainnya.

Kemudian pemadaman listrik juga dilakukan pada lampu penerangan di Jalan Protokol dan Jalan Arteri.

Selanjutnya bangunan simbol Kota Jakarta, yaitu Gedung Balai Kota, Monumen Nasional (Monas) dan air mancurnya, Patung Arjuna Wiwaha dan air mancurnya, Bundaran Hotel lndonesia dan air mancurnya, Patung Pemuda dan air mancurnya, Patung Pahlawan dan Patung Jenderal Sudirman.

Di wilayah Jakarta Timur, pemadaman listrik dilakukan pada sembilan kantor pemerintahan dan dua asrama.

Kasudin Lingkungan Hidup (LH) Jakarta Timur, Wahyudi mengatakan, sembilan kantor pemerintahan yang berpartisipasi dalam program Earth Hour ini adalah, kantor wali kota dan kantor Sudin LH Jakarta Timur.

Kemudian kantor Satpel Lingkungan Hidup di tujuh kecamatan. Masing-masing adalah kantor Satpel LH Kecamatan Duren Sawit, Pulogadung, Matraman, Pasar Rebo, Jatinegara, Ciracas dan Cipayung.

“Saya sebelumnya sudah bersurat ke kantor-kantor pemerintahan itu untuk partisipasi dalam program Earth Hour,” tuturnya.

Selain itu, ada dua asrama yang turut serta berpartisipasi. Yakni asrama atau Komplek Kebersihan di Pondok Bambu dan di Ciracas.

Dia menjelaskan, program Earth Hour ini dalam rangka mengatasi pemanasan global, hemat energi dan pengurangan emisi karbon.

Kegiatan seperti ini dilakukan tiga kali dalam setahun. Yakni saat peringatan aksi lingkungan pada bulan Maret. Kemudian saat peringatan Hari Bumi dan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.

“Pemadaman lampu selama satu jam ini sebagai salah satu bentuk kampanye dan edukasi agar masyarakat menghemat energi,” pungkas Wahyudi. (hop)