Uji Emisi

Kepala Dinas LH DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengatakan, hingga kini, progres pembangunan RDF sudah mencapai 28,78 persen. Fasilitas tersebut ditargetkan bisa dioperasikan Januari 2023 mendatang.

“Sekarang baru 28,78 persen. Oktober tahun ini dipastikan selesai dan beroperasi awal 2023,” ujarnya, Senin (27/6).

Asep menjelaskan, fasilitas RDF ini akan mengolah sampah dari Jakarta dengan rincian sampah lama sebesar 1.000 ton per hari dan sampah baru 1.000 ton per hari.

Fasilitas tersebut nantinya juga akan menghasilkan produk bernilai guna yang dapat dimanfaatkan industri semen sebagai bahan bakar pengganti batu bara.

“RDF merupakan material energi terbarukan. Hasil akhir dari proses pengolahannya bisa dipergunakan sebagai bahan bakar alternatif dan dapat dimanfaatkan pada industri pembangkit listrik atau industri semen,” terang Asep.

Ia memaparkan, RDF di Bantar Gebang dibangun di atas lahan seluas 74.914 meter persegi dan akan dilengkapi sarana dan prasarana pendukung. Di antaranya seperti kantor pengelola, laboratorium, gudang produk, jembatan timbang, kantor pemadam kebakaran, pencucian truk, workshop, gardu listrik, ruang kendali dan instalasi pengolahan air limbah.

“Fasilitas ini diharapkan mampu mengurangi dan mengolah timbunan sampah yang bertahun-tahun telah berada di TPST Bantar Gebang,” tandasnya. (hop)