Nadia Diposanjoyo

Kastara.ID, Jakarta – PT Transjakarta sejak sepekan lalu mulai mempersiapkan seluruh armada angkutan dari mitra yang tergabung menyiapkan diri untuk kelengkapan perangkat teknis, keselamatan dan kesehatan maksimal terpasang pada babak harapan baru menghadapi COVID-19.

Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transjakarta Nadia Diposanjoyo mengatakan, kesiapan ini meliputi pengecekan akan perawatan kendaraan, sterilisasi armada, hingga pemasangan rambu jarak aman dan hand sanitizer pada setiap kendaraan yang akan beroperasi.

“Transjakarta memastikan pengecekan kualitas armada yang akan beroperasi pada babak harapan baru menghadapi COVID-19 di masa PSBB transisi memenuhi standar minimal kesehatan dan keselamatan,” ujar Nadia dalam keterangannya, Ahad (28/6).

Transjakarta juga kembali melakukan sosialisasi kepada operator dan pramudi yang tergabung pada masing-masing operator terhadap protokol kesehatan yang harus dipatuhi untuk menghadapi babak baru ini dengan tetap mengutamakan kehandalan, kesehatan dan keselamatan warga.

Memasuki persiapan ini pun, beberapa layanan penugasan khusus yang sebelumnya dijalankan secara khusus untuk membantu petugas medis (TRS) menjalankan tugas kesehariannya mulai di istirahatkan untuk disiapkan kembali melayani warga pada babak harapan baru menghadapi COVID-19.

Layanan TRS yang aktif beroperasi sejak bulan April lalu ini sendiri diperuntukkan untuk membantu mobilitas para Tenaga Rumah Sakit yang masih harus bekerja dan melakukan aktivitas pada saat diberlakukan PSBB.

“Sejak adanya kebijakan pemerintah pusat akan beroperasinya beberapa transportasi masal yang hampir normal, maka beberapa rute layanan TRS tersebut kini sudah terlayani sehingga Transjakarta mengistirahatkan armada yang melayani beberapa rute tersebut untuk dipersiapkan melayani warga,” kata Nadia.

Pengistirahatan layanan TRS dilakukan secara bertahap melihat perkembangan situasi dan kondisi ke depannya. Untuk tahap awal, ada empat rute TRS diistirahatkan dan akan beroperasi terakhir kalinya pada Ahad (28/6) dari 19 jumlah total keseluruhan layanan rute tenaga rumah sakit. Bagi para pelanggan tenaga rumah sakit yang keseharianya menggunakan layanan TRS tersebut dapat menggunakan alternatif moda transportasi umum lainnya yang sudah mulai beroperasi.

Adapun keempat rute yang diistirahatkan adalah:
1. TRS2 (Poris Plawad – Blok M).
2. TRS6 (Bogor – Jatinegara RS Premiere).
3. TRS7 (Bulak Kapal – Summarecon Bekasi – Blok M).
4. TRS8 (Bekasi Timur – RSUD Tebet – Puskesmas Setiabudi).

Protokol yang telah ditetapkan Transjakarta pada seluruh operator dan pramudi yang tergabung mengacu kepada protokol yang sudah rutin di lakukan sejak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), PSBB Masa Transisi antara lain:
1. Sanitasi sarana mulai dari Interior bus luar dan dalam dengan cairan disinfektan 3 kali sehari.
2. Peniadaan top up kartu elektronik dan transaksi tunai.
3. Kesehatan pelangggan.
4. Pengukuran suhu badan kepada pelanggan yang ingin masuk ke area Transjakarta dan tidak membolehkan pelanggan yang suhu badannya melebihi 37.2 Derajat.
5. Penyediaan hand sanitizer di armada hingga wastafel portable di halte.
6. Mewajibkan penggunaan masker bagi pelanggan maupun petugas selama di area lingkungan Transjakarta.
7. Pengaturan Jarak antar pelanggan di dalam bus.
8. Memberikan marka tanda khusus untuk berdiri dan duduk baik di bus maupun di halte.
9. Pembatasan kapasitas 50 Persen daya angkut bus sehingga dapat memastikan physical distancing antar pelanggan.
10. Pengaturan posisi antrean dengan memaksimalkan area halte dengan tetap menjalankan prosedur physical distancing.
11. Penutupan sementara bagi pelanggan yang hendak masuk dari luar halte jika kapasitas halte sudah mulai penuh.

Pengaturan dispatch dan sterilisasi jalur
1. Percepatan arus pelanggan keluar halte dengan tetap mengikuti mekanisme tap out pada gate keluar.
2. Melakukan pengaturan proses penurunan pelanggan dengan cara menahan kedatangan bus untuk sementara.

“Memasuki babak harapan baru menghadapi COVID-19, Transjakarta mengajak seluruh pelanggan untuk mematuhi imbauan pemerintah dan ahli kesehatan dalam menjaga diri, keluarga dan tetangga terdekat,” tandas Nadia. (hop)