Merah Putih

Oleh: Sholihin MS

INDONESIA merdeka berkat perjuangan para pahlawan. Mereka rela berkorban dengan lumuran darah dan kehilangan nyawa. Perjuangan itu sangat berat dan sulit ketika harus melawan para penjajah.

Kini Indonesia sudah terbebas dari penjajah Belanda. Tugas dan kewajiban kita sebagai warga negara yang cinta tanah air hanyalah tinggal menjaga kedaulatan dari infiltrasi asing, merawat kebhinekaan dan kemajemukan dan terus berupaya untuk memajukannya. Semua itu sudah seharusnya dilakukan oleh setiap warga negara.

Jika ada pribadi atau kelompok tertentu yang berupaya untuk menyimpangkannya dan menyerahkan Indonesia kepada pihak musuh, sebenarnya dia atau mereka adalah pengkhianat bangsa. Kita sebagai warga negara yang bertanggung jawab harus berani menghentikan mereka. Jangan biarkan musuh-musuh mengambil alih kembali Indonesia. Jangan biarkan para pengkhianat diberikan ruang sekecil apa pun.

Aparat TNI yang seharusnya di garda terdepan, di rezim Jokowi ini TNI sengaja “dilumpuhkan”. Seharusnya TNI itu sensitif dan sigap. Sensitif mengantisipasi dan mampu mencium gelagat buruk dari para komprador busuk walaupun mereka bertameng hukum dan kekuasaan legal, tetapi melihat perilaku mereka sudah bisa diindikasikan kalau mereka adalah para penjahat negara. Sigap dalam pengertian cepat bergerak dan bertindak untuk menghalau para perusak negara.

TNI sebagai pengawal utama terhadap kedaulatan negara tidak boleh tunduk pada penguasa jahat dan ulah para penjahat yang telah memperalat negara untuk kepentingan pribadi, keluarga dan kroni-kroninya. Demi ambisi pribadi dan ketamakan akan kekuasaan, semua elemen negara dikorbankan, semuanya dirusak, hukum dipermainkan, lembaga-lembaga negara yang harusnya menjadi lembaga yang mulia dan terhormat telah diperalat oleh penguasa untuk ambisi kekuasaan. Semua lembaga itu: DPR/MPR, MA, KPK, KPU, MK, Kejaksaan Agung, Kepolisian sekarang hampir menjadi mandul, lumpuh dan tidak berdaya dalam menegakkan kebenaran, kejujuran, dan keadilan. Demi membela seorang penguasa yang rakus, korup, pendusta, penipu, dan selalu ingkar janji semuanya dibuat tidak berdaya. Di mana para pembela negara berada? Apakah semuanya tidak ada yang berani menyelamatkan negara?

Saatnya TNI mengambil alih kendali keselamatan negara. Rakyat pasti akan mendukung langkah TNI yang lurus. Kesatuan TNI dan rakyat tidak boleh terpisahkan. Upaya pemecah belah TNI dan rakyat hanya dari dari antek-antek komunis, yang mereka tidak senang jika TNI kuat. Saat ini satu-satunya harapan untuk menyelamatkan negara dari rangan-tangan pengkhianat adalah TNI yang akan di-back up oleh rakyat. Jangan biarkan negeri ini hancur hanya karena mengikuti ambisi orang-orang yang sengaja ingin menghancurkan negara.

Waspada dan siap untuk bergerak.

Allahu Akbar

Bandung, 8 Dzulhijjah 1444 (*)

* Pemerhati Sosial dan Politik