WWF

Kastara.ID, Depok – Wakil Wali Kota Depok atas nama Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama deklarasi Plastic Smart Cities (PSC) dengan Yayasan World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia di Aula Lantai 10, Gedung Dibaleka II (27/9).

Hadir pada saat penandatangan dengan WWF, Kepala Dinas DKLH Kota Depok Etty Suryahati, Ketua PKK Kota Depok Elly Farida, serta komunitas yang ada di Depok.

Melalui program inisiasi WWF bersama dengan kota-kota di seluruh dunia untuk menjauhkan plastik ke lingkungan pada tahun 2030, setelah Kota Bogor, Kota Depok, dan Kepulauan Seribu di Jakarta.

Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono mengatakan menyetujui dan mendukung misi PSC, melalui tindakan nyata di tingkat kota bekerja sama dengan masyarakat, pemerintah provinsi dan pusat, sektor swasta, institusi akademisi, serta lembaga internasional. Hal ini bertujuan menghilangkan terjadinya kebocoran sampah plastik ke alam pada tahun 2030.

“Rencana aksi program PSC ini akan dilaksanakan pada tiga kecamatan yang sudah diteliti melalui scoping baseline study. Di antaranya Kecamatan Bojongsari, Sawangan, dan Cipayung,” kata Imam.

Imam menambahkan, implementasi program tersebut akan dilakukan dengan cara kerja sama antar bank sampah bersama lintas komunitas yang memiliki fokus terhadap isu lingkungan, sampah plastik dan edukasi. Dengan begitu, antara komunitas saling berbagi peran dan memiliki tugas sesuai dengan isu yang biasa ditangani.

“Implementasinya kita akan membuat satu alat yang memproses plastik menjadi sebuah bahan bakar, yang digunakan untuk buat kompor, bisa buat kendaraan. Inovasinya ke arah sana,” paparnya.

Deklarasi PSC merupakan momentum bagi Kota Depok untuk mengembangkan sistem tata kelola sampah yang selama ini dilakukan oleh pemerintah. Program ini juga sejalan dengan misi Kota Depok yaitu meningkatkan pembangunan infrastruktur berbasis teknologi dan berwawasan lingkungan.

“Perumusan tata kelola sampah juga sejalan dengan isu prioritas dari Kota Depok yaitu penanganan dan pengelolaan sampah berbasis kemasyarakatan,” tegasnya. (*)