Choirul Anam

Kastara.ID, Jakarta – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) memastikan bahwa rumor soal temuan rumah penyiksaan yang disediakan aparat untuk para anggota laskar Front Pembela Islam (FPI) merupakan kabar bohong.

Hal itu dikonfirmasi oleh Ketua Tim Penyelidikan dan Investigasi peristiwa bentrokan di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek antara Polisi dengan Laskar Front Pembela Islam Choirul Anam mengatakan pihaknya tak pernah menemukan rumah itu dalam investigasnya.

“Jadi kalau ada rumah tempat kejadian saya pastikan itu tidak benar. Saya pastikan Komnas HAM tidak pernah menemukan rumah tempat penyiksaan,” kata Anam, Senin (28/12).

Anam menyatakan munculnya narasi perihal rumah penyiksaan ini muncul dua hari lalu. Dia bertubi-tubi mendapat pertanyaan dari berbagai pihak soal informasi temuan rumah penyiksan dari Komnas HAM.

“Pertanyaan soal rumah penyiksaan itu sejak dua hari lalu secara bertubi-tubi ditanyakan kepada kami dan kami pastikan bahwa statement soal rumah penyiksaan tidak tepat dan tidak pernah kami sampaikan, kalau ada yang menulis berarti salah,” jelas Anam.

Lagi pula kata dia, hingga saat ini Komnas HAM juga masih melakukan investigasi dan penyelidikan terkait kasus tersebut. Bahkan pihaknya juga belum memaparkan kesimpulan hasil investigasi kepada publik.

Hanya saja, beberapa barang bukti yang ditemukan di lapangan dipastikan telah disampaikan kepada publik. Salah satunya temuan tujuh proyektil dan empat selongsong peluru yang saat ini masih harus dilakukan uji balistik terhadap barang-barang tersebut.

“Sampai saat ini kami masih berproses mendetailkan semua narasi kronologi peristiwa sampai saat ini. Sampai tadi malam kita masih memeriksa kembali,” kata Anam. (ant)