Kastara.ID, Jakarta – Hasil survei terbaru Centre for Strategi and International Studies (CSIS) menempatkan elektabilitas Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (43,7 %) mengungguli Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (26,1 %) dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD (19,4 %).

Hasil tersebut tampaknya senada dengan hasil survei sebelumnya yang dirilis Litbang Kompas. Hal ini mengindikasinya ada peningkatan elektabilitas Prabowo-Gibran dan Anies-Muhaimin. Sementara elektabilitas Ganjar-Mahfud cenderung mengalami penurunan.

Demikian diungkapkan Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul Jakarta, M Jamiluddin Ritonga, kepada Kastara.ID, Kamis (28/12)

Menurut Jamil, kecenderungan itu juga memberi peluang pilpres tampaknya akan berlangsung dua putaran. Ada dua penyebab utamanya.

“Pertama, pasangan Prabowo-Gibran sangat sulit mencapai 50 plus 1. Hal itu terlihat dari hasil beberapa lembaga survei yang kredibel,” ungkap Jamil.

Jamil menjelaskan, elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran paling tinggi 46 %. Fluktuasi elektabilitas paslon nomor 2 ini mengindikasikan akan sulit memperoleh 50 plus 1 pada putaran pertama.

“Dua, elektabilitas pasangan Anies-Muhaimin menunjukkan peningkatan yang cukup siginifikan. Peningkagan ini akan terus bertambah seiring terus menurunnya elektabilitas Ganjar-Mahfud,” imbuhnya.

Jadi ada indikasi, penurunan eleltabilitas Ganjar-Mahfud diikuti peningkatan elektabilitas Anies-Muhaimin. Hal ini tentunya akan dapat menghambat pasangan Prabowo-Gibran mencapai 50 plus 1.

“Peningkatan elektabilitas Anies-Muhaimin berpeluang semakin besar bila lebih banyak lagi membidik kelas sosial ekonomi bawah. Segmen ini masih dominan di Indonesia namun belum banyak disentuh pasangan Anies-Muhaimin,” tandas Jamil yang juga mantan Dekan Fikom IISIP Jakarta.

Muhaimin tampaknya dapat menggaet segmen tersebut. Sebab PKB termasuk familiar dengan segmen kelas bawah.

“Kalau segmen itu dapat ditarik ke paslon 1, maka elektabilitas Anies-Muhaimin akan semakin terkerek. Hal ini akan makin mempersulit pasangan Prabowo-Gibran mencapai 50 plus 1 sehingga memaksa pilpres menjadi dua putaran,” simpul Jamil. (dwi)