“Saat ini kami mempekerjakan sebanyak delapan karyawan dengan produksi sepatu khusus penyandang disabilitas mencapai empat sampai lima pasang,” ujarnya, Senin (29/1).

Sunarti menjelaskan, produksi sepatu tidak dibuat asal-asalan karena harus berdasarkan kebutuhan dan kondisi fisik sesuai diagnosa dari ahli medis.

“Untuk jenis yang kita buat antara lain seperti sepatu ortopedi dan sepatu penyangga khusus yang berfungsi untuk menjaga kestabilan atau mengoreksi kaki yang bentuknya ada kelainan menjadi normal,” terangnya.

Menurutnya, sepatu dibuat dari bahan dasar dari kulit dan sintetis, serta memiliki tiang penyangga yang terbuat dari stainless maupun alumnium yang sesuai kebutuhan.

“Biasanya kalau anak-anak pakai alumunium dan dewasa pakai bahan stainless. Untuk harga berkisar 850 sampai 2,5 juta Rupiah. Selain itu, di sini juga menerima jasa perbaikan sepatu kalau ada kerusakan,” bebernya.

Salah seorang warga berkebutuhan khusus, Tatang mengaku sangat terbantu dengan adanya sepatu bagi penyandang disabilitas yang diproduksi YPAC Jakarta.

“Saya sudah hampir 12 tahun selalu berlangganan di sini, baik untuk pembuatan maupun perawatan sepatu penyangga yang saya pakai,” ungkapnya.

Sementara Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Bernard Tambunan mengapresiasi seluruh pihak yang berperan dalam memberikan solusi bagi warga berkebutuhan khusus agar dapat menjalani kehidupan normal sehari-hari seperti orang biasa lainnya.

Tidak hanya itu, imbuh Bernard, produksi sepatu YAPC bagi warga penyandang disabilitas ini bisa membantu pemerintah mengatasi pengangguran.

“Melalui pembuatan sepatu ini menjadi bukti nyata perhatian seluruh pihak bagi para penyandang disabilitas. Sehingga mereka ke depan bisa ikut aktif membantu dan mendukung program pemerintah sesuai bakat dan kemampuannya,” tandasnya

Untuk diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah memberikan alokasi tiga unit bus bagi penyandang disabilitas yang tergabung di YPAC Jakarta.

Kemudian, masing-masing satu unit bus untuk penyandang disabilitas di SLB Negeri 8 Rorotan dan SLB Negeri 9 Sunter, Jakarta Utara. (hop)