Kastara.ID, Jakarta – Upaya menyukseskan pembangunan di Jakarta memerlukan kolaborasi semua pihak. Tidak hanya pemerintah, namun juga unsur masyarakat termasuk non-goverment organization (NGO).

Direktur Eksekutif Jakarta Public Service (JPS), Mohammad Syaiful Jihad mengatakan, Jakarta memiliki kompleksitas permasalahan yang dalam penyelesainnya memerlukan kerja sama seluruh pihak.

“Melalui kolaborasi, persatuan antara pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan saya yakin permasalahan-permasalahan yang ada akan mudah serta cepat teratasi,” ujarnya, saat acara NGO Gathering bertajuk ‘Kolaborasi dalam Membangun Jakarta,’ di Sekretariat KAHMI Jaya, Rawamangun, Jakarta Timur (28/4).

“Jakarta mengalami kemajuan pesat dan keberpihakan itu hadir membahagiakan warga Jakarta,” terangnya.

Syaiful menjelaskan, kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) telah menunjukkan keberpihakan dan progres menggembirakan.

Secara khusus, Syaiful mengapresiasi program Mudik Gratis sebagai salah satu bentuk keberpihakan.

“Program Mudik Gratis ini sangat membantu masyarakat dan langsung dirasakan manfaatnya. Saya harap penyelenggaraan sukses hingga arus balik nanti,” ungkapnya.

Ketua Aliansi Masyarakat Jakarta (Amarta), Rico Sinaga menilai, kepemimpinan Anies-Ariza dapat menjadi role model bagi kepala daerah lain di Indonesia.

“Pemprov DKI mampu meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK empat kali berturut-turut. Anies juga banyak meraih penghargaan internasional selama memimpin Jakarta,” bebernya.

Sementara Ketua Panitian NGO Gathering 2022, Cecep Sulaiman menambahkan, kegiatan ini merupakan agenda tahunan untuk mempererat silaturahmi aktivis dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Jakarta.

“Acara ini terealisasi melalui kolabirasi dengan PT Bank DKI dan para stakeholder, terima kasih dan apresiasi dari kami,” tandasnya.

Untuk diketahui, hadir dalam NGO Gathering 2022 ini Himpunan Masyarakat Untuk Kemanusiaan dan Keadilan (Humanika Jakarta), Aliansi Masyarakat Jakarta (Amarta), Jakarta Monitoring Network (JMN), dan Relawan Kesehatan Indonesia (Rekan Indonesia Jakarta).

Kemudian Komunitas Reyog Ponorogo (KRP), Jakarta Public Service (JPS), Lembaga Pengembangan Peran Serta Masyarakat (LP2SM), Serikat Perjuangan Rakyat Indonesia (SPRI), Masyarakat Pemantau Olahraga Jakarta (MPOJ), Koalisi Perkotaan Jakarta, Komunitas Peduli Pendidikan (KPP Jakarta), dan lainnya. (hop)