Babi

Kastara.ID, Medan – Virus kolera babi merebak di Sumatera Utara (Sumut) sejak dua bulan terakhir. Berdasarkan catatan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Sumut, hingga Jumat (22/11), jumlah babi yang mati akibat virus ini mencapai 10.289 ekor.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan DKPP Sumut Mulkan Harahap mengatakan, sebelumnya terdapat 11 kabupaten yang terdapat kasus kematian babi (28/11). Namun, saat ini bertambah lima kabupaten, sehingga total ada 16 kabupaten yang ada kematian babi.

Bangkai babi yang mati banyak ditemukan di perairan-peraian sekitar wilayah tersebut. Sehingga menyebabkan warga sekitar resah dan enggan untuk mengkonsumsi ikan karena takut tertular virus kolera babi.

Kapolsek Sunggal Kompol Yasir Ahmadi mengatakan, sebelumnya pada Ahad (17/11) dini hari, di Desa Helvetia, Kecamatan Sunggal Deli Serdang, telah ditanggap satu orang yakni Senang Hati Bulolo yang diduga akan membuang bangkai babi ke parit desa tersebut menggunakan becak motor. Selang dua hari berikutnya, Selasa (19/119) sekitar pukul 22.30 WIB, pihaknya menangkap Hormat Sianturi yang diduga akan membuang dua bangkai babi yang diangkut menggunakan becak motor.

Saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap lima saksi terkait kasus yang menjerat Senang Hati Bulolo dan Hormat Sianturi. Berdasarkan kronologi penangkapan oknum yang diduga membuang bangkai babi oleh polisi, kata Yasir, oknum yang bersangkutan belum kuat untuk dijadikan tersangka.

Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Eko Hartanto mengimbau, kepada seluruh masyarakat apabila mengetahui ada oknum yang membuang bangkai babi untuk segera melapor ke pihak kecamatan maupun kepolisian. Selain itu bagi peternak apabila mendapati ternak babinya mati untuk segera melapor ke kecamatan atau kepolisian.

Hingga saat ini bangkai babi masih terus ditemukan. Salah satunya di sungai daerah Tembung. Pembuangan bangkai babi ini mengakibatkan bau busuk tercium di mana-mana. (yan)