Pegadaian

Kastara.ID, Jakarta – PT Pegadaian (Persero) menandatangani Nota Kesepahaman sebagai pedoman dan landasan pelaksanaan program Hibah Kompetisi Kewirausahaan (HoKi) ke depan sebagai program yang berkelanjutan dengan jangkauan yang lebih luas. Dalam kegiatan tersebut Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Jakarta tampil selaku inisiator. Nota Kesepahaman ini sekaligus sebagai langkah awal bagi masing-masing pihak untuk melakukan kerja sama lainnya.

Penandatanganan Nota Kesepahaman antara ISEI Jakarta dengan PT Pegadaian (Persero), Institut Perbanas, Kalbis Intitute, dan dengan Universitas Kristen Krida ini dilakukan di Kantor Pusat Pegadaian pada Selasa (30/3). Proses penandatanganan dihadiri dan dilakukan secara langsung oleh Ketua ISEI Jakarta Inarno Djajadi, Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Kuswiyoto, Rektor Institut Perbanas Prof. Dr. Ir. Hermanto Siregar, M.Ec, Rektor Kalbis Institute Naik Henokh Parmenas, S.H., M.M, dan Dekan FEB Ukrida Dr. Melitina Tecoalu,S.E.,M.M.,CFP.

Dalam kegiatan tersebut, Kuswiyoto kembali menegaskan komitmen PT Pegadaian (Persero) dalam mendukung pengembangan dan penguatan kewirausahaan terutama bagi Generasi Z. “Sebagai salah institusi yang bergerak dalam bidang jasa keuangan, PT Pegadaian (Persero) memegang peran penting dalam mendukung penguatan kewirausahaan dan UMKM terutama di tengah  bergejolaknya perekonomian nasional akibat pandemi COVID-19. Kami berharap makin banyak Generasi Z yang mampu menjadi entrepreneur muda yang tangguh,” tegas Kuswiyoto.

Senada dengan yang disampaikan Kuswiyoto, Inarno Djajadi menyampaikan bahwa disepakatinya Nota Kesepahaman oleh pihak-pihak terkait merupakan langkah strategis yang dapat mendorong program penguatan UMKM bagi Generasi Z. Sebagaimana yang ia sampaikan ketika sosialisasi, bahwa HoKi diharapkan mampu menjadi wadah pengembangan iklim kewirausahaan terutama bagi i-generation yang terintegrasi dan berkelanjutan.

“Sejak awal kami menyampaikan bahwa Program HoKi diinisiasi sebagai wadah bagi i-generation untuk menuangkan ide-ide bisnis yang inovatif dan kreatif. Semakin masifnya perkembangan ekonomi digital harusnya dapat memicu para i-generation untuk semakin aktif dan antusias dalam menggali dan mengembangkan ide bisnis,” jelas Inarno.

“Dengan beberapa rangkaian kegiatan mulai dari seleksi proposal yang ketat, penentuan 10 proposal terbaik, penentuan 6 proposal terbaik hingga pembinaan inkubasi entrepreneurship, Program HoKi dapat mendorong mahasiswa agar fokus dalam mengembangkan dan menjadikan bisnis sebagai pilihan masa depan. Sehingga ke depannya entrepreneur tidak lagi dianggap sebagai pilihan karir terakhir bagi para mahasiswa,” terang Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN Loto Srinaita Ginting sekaligus Ketua Bidang UMKM, Koperasi dan Nelayan ISEI Jakarta yang turut menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman.

Pilot project Program Hibah Kompetisi Kewirausahaan (HoKi) dimulai dengan sosialisasi program pada Jumat, 19 Februari 2021 telah sampai pada tahap penentuan 6 proposal terbaik. Dari 16 proposal yang diterima oleh panitia, dipilih 10 proposal untuk melakukan presentasi ide bisnis di hadapan dewan juri (26/3). Proses presentasi dilakukan secara virtual di mana masing-masing kelompok diberikan waktu selama 30 menit untuk meyakinkan Dewan Juri. Dalam proses presentasi tersebut, dewan juri menyampaikan bahwa 10 proposal terbaik memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing.

“Tim yang berhasil masuk dalam tahap presentasi tentunya adalah tim dengan ide bisnis yang menarik dan realible terhadap perkembangan ekonomi digital. Masing-masing tim memasukkan aspek teknologi dalam ide bisnis yang ditawarkan. Hanya saja memang masih terdapat beberapa kelemahan di beberapa aspek yang tentunya dapat diperbaiki dan dimatangkan ke depan,” jelas Winang Budoyo selaku Ketua Dewan Juri saat ditemui di sela kegiatan presentasi. “Aspek inovasi berbasis digital memang sangat kami tekankan ketika sosialisasi kepada seluruh mahasiswa yang hendak mengikuti program,” imbuhnya.

Dari 10 proposal telah dipilih enam proposal terbaik yang berhasil mendapatkan hibah dana masing-masing 25 juta Rupiah. Masing-masing proposal tersebut meliputi tiga tim dari Kalbis Institute, dua dari Perbanas dan satu tim dari Ukrida. Tim Juri menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh peserta yang telah berpartisipasi dalam pilot project Program HoKi.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh peserta yang telah berpartisipasi dalam Program HoKi. Selamat dan semangat mempersiapkan tahap selanjutnya untuk tim yang terpilih sebagai 6 proposal terbaik. Dan bagi yang belum berhasil agar jangan patah semangat dan kami tunggu partisipasi pada program selanjutnya,” terang Joseph Renwarin salah satu anggota Tim Juri.

Selanjutnya, enam proposal terbaik akan mendapatkan program pendampingan dan menjalani inkubasi entrepreneurship selama tiga bulan. Proses ini terdiri pelatihan kewirausahaan dan pendampingan kewirausahaan. Selama proses inkubasi tersebut, peserta diwajibkan menyusun laporan kemajuan setiap bulannya untuk kemudian dilakukan evaluasi lebih lanjut oleh panitia. (krstp)