Carrefour

Kastara.ID, Jakarta – Carrefour di Indonesia mengklaim diri sebagai perusahaan lokal. Hal ini menanggapi seruan boikot produk Prancis yang ramai dibicarakan beberapa hari terakhir. Carrefour di Indonesia saat ini sudah berali nama menjadi PT Trans Retail Indonesia.

Vice President Corporate Communications PT Trans Retail Indonesia Satria Hamid saat memberikan keterangan (28/10) mengatakan, sejak Januari 2013 saham Carrefour di Indonesia dimiliki oleh pengusaha lokal, Chairul Tanjung. Itulah sebabnya Satria berani mengklaim Carrefour adalah perusahaan 100 persen lokal dan tidak lagi terkait dengan Prancis.

Satria menjelaskan, PT Trans Retail Indonesia mengelola 132 gerai atau toko retail di seluruh Indonesia dengan nama Transmart, Transmart Carrefour, dan Carrefour. Meski sebagian masih menggunakan brand Carrefour, Satria menegaskan secara perlahan akan ditrasformasikan menjadi Transmart. Nama Carrefour nantinya tidak lagi digunakan.

Satria juga memastikan barang yang dijual di gerai PT Trans Retail sebagian besar adalah produk lokal. Kalau pun ada produk impor jumlahnya tidak banyak dan bukan berasal dari Prancis. Produk impor yang dijual di Carrefour Indonesia tak lebih dari lima persen.

Satria menegaskan, pihaknya berkomitmen mengembangkan perekonomian nasional dan bekerja sama dengan pemasok lokal. Produk-produk Prancis yang ada di gerai Carrefour Indonesia, seperti air minum dalam kemasan (AMDK) adalah produk lokal, namun investornya berasal dari Prancis.

Seperti diketahui, seruan biokot produk Prancis menggema di berbagai negara Islam,  termasuk Indonesia. Hal ini sebagai bentuk protes terhadap pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron tentang Islam. Ada banyak produk atau merek Prancis di Indonesia. Namun yang paling dikenal masyarakat adalah Carrefour dan Aqua. (mar)